Bulog akan Produksi Beras Premium Sendiri, Buwas: Selama ini Beli, Kualitasnya Macam-macam

Sumutcyber.com, Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) bertekad memberikan beras berkualitas baik dengan harga murah kepada masyarakat. Oleh karena itu, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) akan memproduksi beras premium sendiri, dan akan dijual seharga beras medium.

“Bulog akan memproduksi beras sendiri, yang selama ini Bulog membeli mayoritas beras dari pihak ketiga di mana akhirnya bentuk kualitasnya bermacam-macam,” kata Budi Waseso dalam konferensi pers Perkenalan Direksi dan Penyampaian Strategi Perum Bulog Tahun 2021, Rabu (3/2/2021).

Namun, rencana tersebut dapat tercapai setelah pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP) di 13 wilayah produksi beras dan gudang-gudang modern selesai. Dengan begitu, Bulog dapat menyerap bahan baku gabah atau padi dari 13 wilayah produksi tersebut.

“Kalau nanti Modern Rice Milling Plant ini terbangun maka Bulog akan memproduksi beras sendiri, pasti harganya lebih murah karena kita membeli bahan bakunya gabah di seluruh wilayah produksi gabah,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Kemudian tujuan dari Modern Rice Milling Plant di 13 wilayah, seluruh hasil panen gabah atau padi dari petani yang dibeli Bulog akan ditampung melalui proses dryer, dan disimpan di silo agar kualitasnya terjaga.

“Kita tampung melalui proses dryer, kemudian kita simpan di silo yang selama ini kita simpan di gudang biasa sehingga mudah rusak dan perawatannya mahal. Dengan pembangunan Modern Rice Milling Plant ini, gabah kita gunakan ketika diperlukan dan kita memiliki mesin yang berkualitas dan modern,” jelasnya.

Dengan mesin modern tersebut, maka beras yang dihasilkan adalah beras premium. Kedepannya BULOG tidak lagi menjual beras medium. Lantaran biaya produksi beras premium dan medium itu sama, sehingga BULOG memilih memproduksi beras Premium.

“Karena melalui prosedur dryer, disimpan di selo dan gabahnya digiling ketika dibutuhkan sehingga berasnya berkualitas baik. Sehingga tidak ada lagi beras lama, berkutu dan lainnya. Kita ingin menyajikan kepada masyarakat Indonesia bahwa kita bisa swasembada pangan khususnya beras,” pungkasnya. (SC03/liputan6.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *