Sumutcyber.com, Medan – Rektor Universitas Medan Area (UMA) Prof Dr Dadan Ramdan, MEng, MSc mengatakan, mahasiswa UMA harus hebat dalam segala hal. Sebab, jika mahasiswa hebat, pasti semua akan bangga.
Hal itu dikemukakan rektor saat menyampaikan kata sambutan pada pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UMA tahun akademik 2021/2022 yang digelar secara daring lewat Zoom Meeting dan live streaming Youtube, Kamis (16/9/2021).
Kegiatan yang dipandu dari Convention Hall Perpustakaan Kampus I UMA, Jalan Kolam No 1 Medan Estate, itu diikuti 2.023 mahasiswa baru program sarjana dan program pascasarjana.
Hadir dalam pembukaan PKKMB itu, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs HM Erwin Siregar, MBA, Sekretaris YPHAS Dr M Akbar Siregar MSi, para wakil rektor, dekan, direktur pascarasarjana, kepala biro dan lembaga di lingkungan UMA, serta Kepala BKM At Taqwa.UMA Dr Hasrat Efendi Samosir, MAg.
Rektor menjelaskan, hebat itu sesuai dengan motto mahasiswa UMA. Hebat itu kemudian dijabarkan wajib hemat, yakni hemat waktu, hemat uang,
“Adik-adik mahasiswa baru harus menggunakan waktu seefektif dan seefesien mungkin. Dengan demikian nantinya adik-adik mahasiswa selesai kuliah tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) maksimal,” kata Prof Dadan.
Hebat juga dijabarkan sebagai mahasiswa yang bersih. Menurut Dadan, mahasiswa harus bersih pikiran/akal, bersih badan, bersih makanan dan minuman.
“Kemudian mahasiswa UMA wajib sehat, karena UMA dikenal sebagai kampus sehat, kampus bestari. Jika sehat, mahasiswa akan mudah menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan UMA,” tegas peraih S1 Unpad, S2 ITB Bandung dan sebuah perguruan tinggi terkemuka Jepang ini.
Di samping motto, tambah rektor, UMA juga punya visi menghasilkan mahasiswa inovatif, kreatif dan selalu menciptakan hal-hal baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. UMA juga menghasilkan lulusan berkepribadian, yaitu memiliki akhlakul karimah. Dan setelah lulus akan jadi mahasiswa mandiri, tidak merepotkan orangtua dan orang lain.
“Untuk mencetak mahasiswa mandiri, UMA menyediakan pusat dan lembaga seperti Pusat Karier dan Kwirausahaan yang dikelola dosen,” ungkap peraih Doktor Teknik dari Universiti Sains Malaysia (USM) ini.
Dia ⅔²² bagi mahasiswa UMA prestasi harga mati. Kalau tak berprestasi lebih baik mati. “Saya yakin semua mahasiswa UMA berprestasi dalam bidang masing-masing. Jadi mahasiswa baru silakan tunjukkan prestas. Mahasiswa harus lulus tepat waktu dengan IPK minimal 3,2 bagi program sarjana, dan 3,5 bagi program magister dan doktor,” ucap Dadan.
Rektor juga mengharapkan mahasiswa UMA memiliki prestasi di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Sejauh ini mahasiswa UMA sudah menorehkan prestasi di level nasional dan internasional. “Saya yakin adik-adik mahasiswa baru juga akan mengikuti seniornyauntuk berprestasi di level nasional dan internasional,” harap rektor.
Prof Dadan mengungkapkan, mulai tahun ini UMA akan menerapkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Mendikbud-ristek Nadiem Anwar Makarim. Dalam delapan semester, tiga prodi bisa diambil di luar prodi yang ada, baik di perguruan tinggi yang sama maupun di perguruan tinggi lain, dunia usaha dan dunia industri.
“Mendikbud-ristek sudah bilang, apabila ikut program MBKM, mahasiswa akan mendapat uang saku, dan semua kegiatannya diakui dan dikonversi pada SKS yang ditinggalkan mahasiswa di semester,” tutur Rektor.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana PPKMB UMA Ir Muhammad Yamin Siregar, MM melaporkan, sebanyak 2.023 peserta PPKMB berasal dari 7 fakultas dan 16 program studi (prodi) program sarjana, 4 program magister dan 1 program doktor.
Adapun tujuan PPKMB yang digelar 16-17 September itu, kata Yamin, pertama mempersiapkan mahasiswa melewati masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri. Kedua, mempercepat proses adaptasi dengan lingkungan yang baru seperti pengenalan SKS, dosen pembimbing akademik, dan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka atau MBKM.
“Untuk MBKM diberikan keleluasaan kepada mahasiswa mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan minat dan bakat,” terang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMA ini.
Ketiga, PPKMB dimaksudkan membekali mahasiswa baru agar mampu menyelesaikan studi tepat waktu.
“PPKMB juga merupakan wahana gerakan nasional revolusi mental, yakni Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, dan Indonesia bersatu,” kata Yamin.
Pembukaan PPKMB ditandai penyematan secara simbolis jaket almamater UMA kepada perwakilan mahasiswa baru oleh rektor didampingi dekan Fakultas dan Direktur Pascasarjana Prof Dr Ir Retna Astuti Kuswardhani MS.
Pada hari pertama, PPKMB diisi paparan Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia dan Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 oleh Rektor UMA Prof Dadan Ramdan, lalu tetkait akademik oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Ir Siti Mardiana, MSi. Kemudian Pengenalan Aplikasi yang digunakan mahasiswa UMA dan Pemaparan E-Learning UMA oleh Kepala PDAI.
Selanjutnya materi Etika Bersosial Media oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (record), dan materi Bahaya Terorisme oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Dr Drs Boy Rafli Amar, MH (record). Lalu materi Bela Negara oleh Direktur Bela Negara, Ditjen Pothan, Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Jubei Levianto (record).
Selanjutnya dilakukan acara penyerahan mahasiswa baru secara simbolis dari Pimpinan
Universitas yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Muazzul SH MHUm kepada Pimpinan Fakultas yang diwakili
oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FEB. Sedangkan PPKMB hari kedua dilaksanakan oleh pimpinan fakultas masing-masing. (SC08)