BNPB Selenggarakan Simulasi Penanganan Gempa Sulbar 2025, Pemda dan Masyarakat Diharapkan Makin Tangguh dan Lebih Siap

Simulasi penanggulangan bencana berupa TTX dan CPX di wilayah Provinsi Sulawesi Barat dengan topik penanganan gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, pada Senin (16/6/2025). (Dok. BNPB)

Mamuju – Wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) pernah diguncang gempa pada 2021. Menghadapi potensi bahaya serupa, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyelenggarakan simulasi penanganan bencana geologi dalam bentuk gladi ruang dan gladi pos komando bersama Pemerintah Provinsi Sulbar pada Senin (16/6/2025).

BNPB, dalam hal ini Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB), mengangkat tema “Membangun Kesiapsiagaan Daerah melalui Komunikasi dan Sistem Koordinasi Tanggap Darurat dalam Menghadapi Ancaman Bencana”. Simulasi table top exercise (TTX) dan command post exercise (CPX) memiliki empat tujuan utama, yaitu meningkatkan pemahaman dan kapasitas pemerintah daerah dalam penanganan darurat bencana.

Selain itu, simulasi bertujuan untuk menguji efektivitas rencana kontinjensi dan standar operasional prosedur terkait gempa bumi.

Widyaiswara Madya BNPB Apriyuanda G. Bayu Pradana juga menyampaikan tujuan TTX dan CPX berikutnya, sekaligus untuk meningkatkan koordinasi antar instansi dalam sistem komando tanggap darurat. Terakhir, menyiapkan rekomendasi perbaikan kebijakan dan rencana kedaruratan.

Bacaan Lainnya
banner 1000x100

Simulasi melibatkan unsur pemerintah, TNI, Polri, Lembaga kemanusiaan dan masyarakat lokal.

Simulasi digelar berdasarkan hasil kajian risiko bencana dan pengalaman empiris gempa besar di Sulbar, seperti gempa M6,2. Gempa besar yang terjadi pada 15 Januari 2021 silam itu menewaskan 105 orang dan menyebabkan kerugian lebih dari Rp200 miliar.

Wilayah Sulbar terletak di jalur sesar naik Mamuju, yang aktif secara tektonik dan memiliki potensi gempa besar yang bisa menimbulkan dampak berantai, seperti tsunami, tanah longsor, dan likuifaksi.

Sementara itu, simulasi mengadopsi skenario bencana gempa bumi berkekuatan M7,5 yang terjadi pada pagi hari di wilayah pesisir Majene dan Mamuju. Diperkirakan lebih dari 1.000 korban jiwa dan 200.000 pengungsi terjadi dalam simulasi ini. Skenario dirancang untuk menguji kapasitas respons dan komando di tingkat provinsi, serta keterpaduan antar instansi dalam mengatasi dampak multi-sektoral akibat bencana besar.

Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Herdin Ismail menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BNPB dan Provinsi Sulbar dalam membangun budaya sadar bencana dan memperkuat kesiapsiagaan lokal sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana.

“Kami berharap semua pihak memahami peran dan tanggung jawabnya, serta mampu bergerak cepat, tepat dan terkoordinasi saat menghadapi bencana nyata,” katanya.

Dengan terselenggaranya simulasi ini, pemerintah daerah Sulbar diharapkan semakin tangguh dalam menghadapi ancaman gempa bumi, dan masyarakat lebih siap serta terlindungi dari risiko bencana di masa depan. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *