Sumutcyber.com, Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution akan menindak tegas rumah sakit yang meminta biaya pengobatan terhadap pasien Covid-19. Selain akan menegur, Pemko Medan akan menutupnya karena menyulitkan masyarakat.
“Sudah jelas biaya pasien Covid-19 ditanggung Pemerintah. Kalau ada rumah sakit meminta biaya untuk pasien Covid-19 khususnya yang berat laporkan ke kami. Kalau ada pihak rumah sakit yang meminta uang, kita tutup aja rumah sakitnya, karena menyulitkan masyarakat,” tegas Bobby Nasution, saat melakukan peninjauan ke lingkungan 23 Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (5/8/2021).
Selain itu, bagi pasien yang bergejala ringan Pemko Medan sudah menyiapkan Isoter (isolasi terpusat) tanpa biaya atau gratis.
Dalam kunjungan tersebut, dia mengapresiasi konsep isolasi lingkungan 23 Kel. Mangga Kec. Medan Tuntungan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat.
Saat tiba di lokasi Bobby Nasution langsung menuju posko isolasi lingkungan dan melihat berbagai fasilitas di posko seperti monitor CCTV dan alat Komunikasi Handy Talkie (HT). Bobby Nasution juga menyapa langsung warga yang terpapar covid-19 dengan menggunakan HT dan menanyakan kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri.
Selain itu Bobby juga memastikan pelayanan yang diberikan pihak Kecamatan dan Puskesmas serta bantuan penanganan dari Pemerintah.
Selanjutnya, Bobby Nasution mengunjungi salah satu rumah warga dan berdialog dengan warga tersebut. Bobby Nasution juga menanyakan kondisi kesehatan dan memastikan pelayanan yang diberikan. Dalam kunjungan ini ini Bobby Nasution secara pribadi juga menyerahkan bantuan Sembako kepada para warga yang terpapar covid-19.
Dikatakan Bobby Nasution, dirinya mengapresiasi Isolasi lingkungan yang dilakukan di lingkungan 23 Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan. Sebab bukan hanya unsur Pemko Medan TNI-POLRI, masyarakat juga hadir dan berpartisipasi dalam isolasi lingkungan.
Ini terbukti dari bagaimana dari 5 M yang memang hari dijaga dalam penerapan isolasi lingkungan, mulai dari mengurangi mobilitas dan komunikasi antar rumah dan posko dengan menggunakan Handy Talkie (HT) bahkan dapat dikontrol melalui cctv.
“Jika semua lingkungan di Medan yang melakukan isolasi lingkungan seperti ini, saya optimis dapat menurunkan kasus Covid-19 lebih cepat dan efektif. Saya juga apresiasi seluruh unsur yang terlibat diisolasi lingkungan ini,” Jelas Bobby Nasution.
Dijelaskan Bobby Nasution, dengan berpartisipasinya unsur masyarakat dalam isolasi lingkungan 23 ini, tentunya warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah akan merasa lebih tenang dan nyaman. Apalagi pihak Kecamatan Kelurahan Mangga dan Puskesmas maupun Kecamatan Medan Tuntungan terus memberikan suplai makanan dan vitamin terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Saya melihat warga di lingkungan ini merasa senang baik itu warga yang menjalani isolasi mandiri maupun warga yang terlibat dalam isolasi lingkungan. Rasa senang ini karena seluruh unsur warga turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya,” ujar Bobby Nasution didampingi Kepala BPBD Arjuna Sembiring, Kabag Tapem Rasyid Ridho Nasution, Kabag Prokopim Arrahman Pane dan Plt Camat Medan Tuntungan Harry Indrawan Tarigan.
Bobby Nasution menambahkan dari 2.001 lingkungan di Kota Medan ada 14 lingkungan yang menjalani isolasi lingkungan. Oleh karena itu jika metode isolasi lingkungan 23 ini dapat dilakukan di lingkungan lainnya maka akan dapat membantu keterbatasan Isolasi Terpusat (Isoter) yang dimiliki Pemko Medan.
“Saat ini Pemko Medan baru memiliki jumlah Isoter sebanyak 400 kamar, sehingga jika di lingkungan lain melaksanakan isolasi seperti lingkungan 24 Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan ini maka dapat membantu keterbatasan Isoter,” ungkap Bobby Nasution.
Terkait dengan adanya Panti Asuhan di Kecamatan Medan Tuntungan yang terpapar sebanyak 15 orang baik santri maupun pengasuh, Bobby Nasution menyampaikan Pemko Medan memfasilitasinya dan hari ini warga yang terpapar itu dibawa ke Isoter di P4TK Medan.
Sebelumnya pihak Kelurahan menjelaskan secara langsung mengenai teknis isolasi lingkungan di lingkungan 23 ini. Guna memastikan ketaatan warga dan untuk mengurangi mobilitas, kami lakukan pemasangan CCTV dan penyediaan alat komunikasi berupa Handy Talkie (HT). Hal jni guna mempermudah komunikasi dan pemantauan terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Kami disini memasang CCTV untuk memantau aktivitas warga. Selain itu di setiap pintu masuk kami pasang portal dan diberlakukan penutupan dari jam 12 malam sampai jam 6 pagi. Kami bisa pantau 24 jam warga yang menjalani isolasi mandiri. Semua ini terlaksana atas swadaya dari masyarakat dan dukungan dari Pihak Kecamatan dan unsur TNI-POLRI,” Jelasnya.
Sementara itu Lurah Mangga, Wandro Manalu menjelaskan sebanyak 9 rumah terpapar virus Covid-19. Untuk yang terpapar dan telah kontak erat berjumlah 34 orang. “Dari isolasi lingkungan yang sudah berjalan tiga hari ada salah satu KK yang sembuh dan hasil PCR dari puskesmas juga keluar negatif,” jelasnya. (SC03)