Alumni PMII Deklarasikan Asosiasi Dosen Pergerakan

Penandatanganan berdirinya Asosiasi Dosen Pergerakan bagi Alumni PMII se Indonesia

Sumutcyber.com, Tulungagung – Para dosen alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kini punya wadah profesi baru. Namanya Asosiasi Dosen Pergerakan.

Badan Semi Otonom IKA PMII ini dideklarasikan oleh para akademisi dari seluruh Indonesia yang sedang menggelar Muktamar Pemikiran Dosen Alumni PMII di kampus Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, Jawa Timur, pada 6-7 April 2021.

Deklarasi dipimpin oleh Ketua Umum PB IKA-PMII KH Akhmad Muqowam, sedangkan pembacaan naskah deklarasi oleh Dr. HM Faisal dari UNJ dan dilanjutkan penandatangan naskah deklarasi oleh peserta yang hadir. Deklarasi Asosiasi Dosen Pergerakan ini sekaligus menandai ditutupnya Muktamar Pemikiran Dosen PMII. Tak kurang dari 76 orang dosen ikut menandai deklarasi berdirinya Asosiasi ini. Beberapa guru besar dari berbagai kampus di tanah air masih tampak antusias mengikuti deklarasi.

“Asosiasi ini merupakan organisasi semi otonom dari IKA-PMII yang periode kepengurusannya tidak harus mengikuti kepengurusan IKA-PMII, namun tetap dependen bukan independen,” tandas Muqowam yang juga politisi PPP.

Bacaan Lainnya

Pembentukan Asosiasi ini, lanjut Muqowwam, untuk mewadahi, mengelola, mengembangkan dan mendistribusikan karir serta kompetensi dosen alumni PMII demi kejayaan agama, bangsa dan negara. Harapannya, para dosen alumni PMII bisa berkiprah lebih positif dan berkontribusi nyata terhadap agama dan NKRI.

Sebelum pembacaan deklarasi, para peserta berhasil menyusun dan menyepakati AD/ART. Selanjutnya, memilih formatur yang terdiri dari 11 orang. Mereka akan bertugas menyusun dan melengkapi jajaran kepengurusan Asdoper.

Para formatur terpilih kemarin terdiri dari:
1. Prof Dr H Abdurrahman Mas’ud (UIN Walisongo Semarang);

2. Prof Dr KH Maftukhin M.Ag (Rektor UIN SATU Tulungagung);

3. Prof Dr H Habib Idrus Al-Hamid M,Ag (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua);

4. Prof Dr M Noor Harisuddin M.Fil (UIN KHAS Jember);

5. Prof Dr Hj Ulfiah M.Si (Warek IV UIN SGD Bandung);

6. Prof Dr Ir H Husain Syam MTp (Rektor Universitas Negeri Makassar);

7. Prof Dr Ida Umami, MPd Kons (Rektor IAIN Metro Lampung);

8. Dr HM Faisal M.Pd (Universitas Negeri Jakarta);

9. Dr HA Luthfi Hamidi M.Ag (IAIN Purwokerto);

10. Ali Forman PhD (Universitas Negeri Semarang);

11. Dr Akhmad Taufiq (Universitas Jember).

Sementara itu, Rektor UIN SATU Tulungagung Maftukhin selaku tuan rumah menambahkan, kegiatan Muktamar Pemikiran Dosen Alumni PMII ini baru pertama kali digelar. Hadirnya beberapa politisi di acara tersebut sempat memunculkan isu adanya agenda politik tersembunyi dibalik acara itu. Namun, Maftukhin menepisnya.

Menurutnya, Muktamar Pemikiran bertujuan sebagai bentuk sumbangsih untuk menyukseskan program Indonesia Emas di tahun 2045. “Jadi, ini murni muktamar pemikiran untuk dosen yang tergabung dalam IKA-PMII, tidak ada kepentingan lain,” kata Maftukhin.

Ketua Panitia Muktamar Noor Harisudin menambahkan, dalam muktamar ini juga digelar diskusi dan seminar membahas program Indonesia emas dan praktik pendidikan tinggi oleh forum rektor PMII. Selain itu, beberapa seminar juga menghadirkan para narasumber berkompeten di bidangnya. Antara lain Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Menteri Agama KH Yaqut Cholil Qoumas,  Menristek Bambang Brodjonegoro, Menaker Ida Fauziah Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, dan masih banyak lagi. (SC08/Rel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *