Kenaikan Cukai Rokok  Penyumbang Inflasi Setiap Bulan di Sumut

Sumutcyber.com, Medan – Rokok kretek filter turut menyumbang inflasi di Sumut sebesar 0,03 persen pada Mei 2023. Sejak awal tahun, harga rokok terus naik dan konsisten menjadi pemicu inflasi di Sumut.

“Inflasi juga disumbang rokok kretek filter yang tercatat 0,03 persen. Ini jadi rangkaian sejak awal tahun kenaikan cukai rokok, beberapa bulan itu terpotret rokok kretek dengan andilnya masing-masing,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Senin (5/6/2023).

Sementara itu, kenaikan rokok kretek juga turut memberi andil inflasi secara tahunan sebesar 0,29 persen. Besar andil inflasi rokok ada di posisi kedua setelah beras sebesar 0,49 persen.

Nurul menyebutkan bahwa imbas dari kenaikan cukai rokok ini akan terus berpengaruh untuk penyumbang inflasi setiap bulan.
BPS memprediksi, rokok akan terus masuk dalam lima besar penyumbang angka kemiskinan apabila harga rokok terus naik.

Bacaan Lainnya

“Mengukur garis kemiskinan, itu ada komoditas rokok. Tentu pengaruhnya ada tapi besarannya tidak terlalu besar seperti beras. Jadi kalau beras berhubungan dengan basic needs ya, tapi kalau rokok ini hanya yang merokok. Hanya sebagian masyarakat yang konsumsi rokok. Ada turut menyumbang tapi kecil,” kata Nurul.

“Kalau data terakhir terus masuk lima besar, masih jadi komoditas banyak yang dikonsumsi. Kalau untuk ukuran rumah tangga miskin, harga satu pack itu cukup besar, lebih dari satu kilogram beras, bisa dua kilogram bahkan yang Rp 20 ribu per pack,” ucapnya.

Hasil survei terakhir BPS, jumlah penduduk miskin di Sumut mencapai 1,26 juta jiwa. Salah satu pemicu masih tingginya angka penduduk miskin di Sumut itu adalah konsumsi rokok.

Tingkat konsumsi rokok di Sumut masih tinggi. Rokok kretek menjadi memiliki andil 12,5 persen terhadap garis kemiskinan di Sumut. (SC-r/ndo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *