Sumutcyber.com, Toba – Bartek Marszalek, Pembalap asal Polandia meraih juara satu pada F1 Powerboat Danau Toba 2023, Minggu (26/2/2013). Pembalap dari Stromoy Racing ini meraih poin penuh usai melangsungkan balapan selama 30 menit dan melibas sirkuit sepanjang 2,2 kilometer sebanyak 18 lap.
Sementara di posisi kedua adalah Sami Selio dari tim Sharjah asal Finlandia yang hanya terpaut 01,97 detik dari sang pemenang. Kemudian, Eril Stark dari Tim Victory asal Swedia berhasil finis diperingkat ketiga setelah terpaut 03,26 detik.
Presiden Joko Widodo berkesempatan menyerahkan trofi kepada sang juara Bartek Marszalek. Lalu, disusul Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan trofi kepada Sami Selio dan trofi untuk Eril Stark diberikan oleh Menpora Zainuddin Amali.
Bartek Marszalek, juara F1H2O Toba mengaku sangat menikmati balapan di Danau Toba itu. Dalam keterangan di laman resmi F1H20, Marszalek mengatakan antusias masyarakat di pinggiran danau sangatlah besar.
“Kami memiliki banyak penonton di sekitaran tepi danau. Begitu banyak senyuman yang memberikanku kekuatan ekstra, sehingga aku merasa jauh lebih baik dibalik kemudi kapal,” kata Marszalek, yang berasal dari Polandia.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang baru pertama kalinya menyaksikan balapan F1H2O menilai gelaran ini merupakan sebuah ajang internasional yang sangat menarik untuk disaksikan.
“Ya saya bicara apa adanya ya, ini sebuah event yang sangat seru dan saya juga baru pertama kali melihat F1 Powerboat ini,” ujarnya, dalam keterangannya kepada awak media selepas acara.
Ketika ditanya pembalap favoritnya, Presiden Jokowi menyebut nama Marit Stromoy. Pembalap asal Norwegia tersebut merupakan satu-satunya pembalap wanita pada ajang F1H2O.
“Tadi ada yang cewek, Stromoy, yang tadi saya sampaikan ternyata dia juga seorang penyanyi, musisi yang baik di negaranya,” ungkapnya.
Jokowi juga menilai ajang-ajang internasional seperti ajang balap perahu F1H2O/Powerboat dapat membangun jenama dari daerah yang menyelenggarakannya serta memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
“Kita harapkan event-event internasional ini bisa membangun brand setiap daerah. Di sini, di Danau Toba ada F1 Powerboat, nanti di Mandalika ada MotoGP, di Jakarta ada Formula E, nanti di Mandalika ada Superbike, saya kira ini akan men-trigger ekonomi di daerah. Sangat bagus,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa dengan adanya ajang internasional di sebuah daerah maka akan tumbuh bisnis-bisnis penunjangnya seperti hotel maupun restoran.
“Kalau ini ramai terus seperti ini nanti dalam satu, dua, tiga akan muncul pasti pembangunan hotel baru karena memang dibutuhkan, akan ada restoran-restoran baru, akan muncul pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah wisata super prioritas,” paparnya.
Menurut Kepala Negara, pemerintah juga terus berupaya untuk menjajaki berbagai ajang internasional berbasis olahraga agar bisa digelar di Indonesia. Saat ini, Presiden menyebut bahwa pemerintah tengah menyiapkan tim agar bisa membawa gelaran balap Formula 1 ke tanah air.
“Ya semua kita jajaki karena akan membawa brand-brand kuat seperti F1 Powerboat, ini juga tidak mudah. Kita juga ingin menarik Formula 1 untuk juga masuk ke Indonesia, mungkin tahun depan. Ini baru penjajakan, baru menyiapkan tim untuk menuju ke sana,” ungkapnya.
Presiden pun berharap nantinya akan ada pembalap atau tim dari Indonesia yang bisa ikut berpartisipasi pada ajang balapan internasional seperti pada MotoGP, F1, atau F1H2O. Untuk saat ini, lanjut Presiden, setidaknya gelaran balap internasional tersebut akan memberikan dampak bagi destinasi wisata super prioritas yang menjadi tempat penyelenggaraan.
“Nanti beberapa event kita akan bisa memiliki tim-tim seperti yang tadi kita lihat. Tapi paling tidak ini bisa memberikan event besar pada destinasi-destinasi wisata super prioritas di negara kita,” jelasnya.
Ke depannya, Presiden menyebut bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk memperbaiki infrastruktur pendukung di daerah seperti di kawasan Danau Toba. Menurutnya, kekurangan infrastruktur maupun fasilitas baru bisa diketahui ketika ada penyelenggaraan ajang besar seperti F1H2O.
“Masih banyak yang perlu kita perbaiki di wilayah Danau Toba ini. Infrastrukturnya, terminal airport-nya, yang untuk F1 Powerboat ini saja masih banyak kekurangan yang harus kita perbaiki. Saya kira semuanya butuh waktu, semuanya butuh proses, tidak langsung bisa ujug-ujug, oh ini ternyata jalannya kurang gede, oh apron untuk parkir pesawat juga ternyata kurang gede. Baru ketahuan kalau ada event-event besar seperti ini dan saya kira wajar akan terus diperbaiki. Semuanya butuh proses ya,” tandasnya. (SC03)