Sumutcyber.com, Medan – Wartawan dan Redaktur Senior Kota Medan, Jamaluddin, SPd menyatakan, aktivis masa kini sebaiknya tidak hanya cakap dalam menyampaikan orasi (lisan) ide dan gagasannya, namun juga mampu dalam penyajian bentuk tulisan. Sebab di era digital saat ini bentuk penyampaian secara orasi atau lisan memiliki batasan yang cukup terbatas, bahkan cenderung rentan mendapat hambatan.
“Makanya untuk mengatasi ruang gerak yang terbatas bahkan rentan beresiko tersebut, sebaiknya para aktivis IMM diharapkan juga cakap dalam meluangkan ide dan gagasannya yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Yakni baik dalam.bentuk opini, artikel maupun relis berita yang ingin disorot dan disampaikan,” kata Jamaluddin, SPd disela-sela pemaparannya sebagai pembicara Konsolidasi Organisasi dan Pelatihan Jurnalistik DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumut di Hotel Garuda Plaza Medan, Jumat (21/10/2022) petang.
Jamaluddin mengakui kalangan insan media saat ini membuka ruang bagi para aktivis organisasi khususnya mahasiswa, dalam menuangkan ide dan gagasannya. “Jadi silahkan saja bagi para pengurus IMM se Sumut menyampaikan ide dan gagasannya menyikapi suatu persoalan yang sedang update atau isu masa kini. Apalagi tujuannya untuk kemajuan dan pembangunan suatu daerah Yakni mengirimkan atau mereliskannya ke media yang dituju atau melihat berdasarkan media yang sejalan dengan topik berita yang ingin disampaikan,”kata Redaktur Daerah, Hukum dan Kriminal Koran Mimbar Umum ini.
“Misalnya topik beritanya tentang keagamaan, maka pengirimannya juga sebaiknya ke media yang cenderung mempublis soal keagamaan. Begitu juga dengan topik dan media lainnya agar disesuaikan,”beber Jamaluddin yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Komisariat (PK) IMM FKIP UMSU.
Untuk itu, sebelum melayangkan ide, gagasan atau relis berita yang ingin disampaikan ke insan media, maka terlebih dahulu harus menyesuaikannya dengan kaidah jurnalistik. “Maka dari itu perlunya diketahui teknik-teknik menulis opini dan berita dimana yang utamanya harus memenuhi unsur 5 W + 1 H. Yakni What, When, Where, Who, Why dan How,”paparnya.
Jamaluddin menegaskan,intensnya suatu organisasi atau seseorang dalam mempublis kegiatan hingga menyikapi persoalan yang faktual terjadi di daerahnya selain menjadi tenar juga diperhitungkan. “Kalau engkau bukan anak raja dan juga bukan anak seorang ulama besar, maka jadah penulis. Tulislah apa yang engkau kerjakan dan kerjakan apa yang engkau tulis,” katanya. (SC03)