Sumutcyber.com, Langkat – Puluhan massa dari Jaringan Mahasiswa LIRA Indonesia, Aliansi Mahasiswa Langkat Anti Narkoba, Mahasiswa Pancasila, Mahasiswa Pemuda Langkat Gerakan, dan Asosiasi Pemuda Langkat, menggelar aksi damai di depan Kantor Pengadilan Negeri Stabat, Selasa (28/06/2022) sekitar pukul 13.10 WIB.
Demo dilakukan kerena adanya dugaan permainan suap di PN Stabat, dalam penetapan status tahanan dari beberapa kasus tersangka.
Dalam aksi demo itu dipimpin Ahmad Zulfahmi Fikri, dalam orasinya di depan pintu gerbang Pengadilan Negeri Stabat, heran, kasus penetapan tahanan, menjadi tahanan kota, sementara kasusnya masih ada di Polres Langkat. “Kami kwatir dan duga tersangka mampu melarikan diri nantinya,” katanya.
“Kami tidak mau hukum di Kabupaten Langkat dicederai. Tegakkanlah hukum setegak-tegaknya. Ada apa dengan Pengadilan Negeri Langkat ini,” ucap Ahmad Zulfahmi Fikri.
Amad Zulfahmi Fikri juga mengatakan, kolaborasi Mahasiswa Pemuda Langkat Menggugat (KMPLM) menduga adanya praktek mafia peradilan dilingkup Pengadilan Negeri Stabat yang melibatkan Ketua Pengadilan Negeri Stabat, dengan indikator dilihat dari:
1. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN ) ketua pengadilan stabat yang tidak logis dilihat dari LHKPN 2019 – 2021. Dengan dugaan indikator tersebut.
2. Bahwa adanya dugaan penyalahgunaan wewenang oleh ketua pengadilan negeri Stabat dengan mengeluarkan pengalihan tahanan yang berujung putusan bebas.
Dengan hal tersebut, kami Kolaborasi Mahasiswa Pemuda Langkat Menggugat (KMPLM). Memohon serta meminta kepada pihak berwenang yaitu Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Komisi Yudiasial Republik Indoesia:
1. Memeriksa ketua pengadilan Negeri Stabat atas dugaan praktek mafia pradilan dengan indikator ketidaklogisan LHKPN 2019-2021 tersebut.
2. Jika mana terbukti dengan indikator ketidaklogisan LHKPN 2019-2021 tersebut, maka kepada pihak berwenang mencopot Ketua Pengadilan Negeri Stabat.
Sebelumnya diketahui, puluhan masa aksi demo ini membawa spanduk dan foster, diantara foster bertuliskan “Copot Ketua Pengadilan Negeri Stabat”.
Beberapa menit berorasi didepan PN Stabat, Wakil Ketua PN Stabat Halida Rahardhini, S.H, M.Hum, beserta beberapa hakim dan Panitia di PN Stabat keluar untuk menemui massa. Setelah berdialog, Ahmad Zulfahmi Fikri pun memberikan bundelan berkas tuntutannya.
Sementara itu, Wakil Ketua PN Stabat Halida Rahardhini, S.H, M.Hum, ketika dimintai tanggapannya terkait aksi demo tersebut, enggan berkomentar. Pihaknya menganjurkan kehumas PN Stabat saja. Namun ketika pihak wartawan menanyakan kapan bisa bertemu Humas PN, beberapa hakim lainya mengatakan nanti saja sama humas. “Nanti dikabari,” ucap mereka. (SC-TPA)