Bocah Kembar dan Satu Temannya Ditemukan Meninggal di Kolam Galian di Tanjungmorawa

Proses evakuasi ketiga korban dari kolam galian beko. (Istimewa)

Sumutcyber.com, Deliserdang – Tiga bocah laki-laki di Kabupaten Deliserdang ditemukan tewas tenggelam di kolam bekas korekan beko perumahan granit di Dusun 3, Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Minggu (24/4/2022) pagi. Ketiganya dilaporkan hilang sejak Sabtu (23/4/2022), saat sedang memancing ikan.

Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Firdaus Kemit menjelaskan, ketiga bocah laki-laki tersebut bernama Rido Alfarizi alias Alif (12) dan sikembar Muhammad Fauzan dan Ahmad Fauzi (10).

AKP Firdaus menjelaskan, kejadian itu bermula saat saksi bernama Arya mengantarkan ketiga korban menggunakan becak bermotor ke depan pintu Granit Indah.

“Saksi memberitahu bahwa ketiga anak tersebut sedang mancing di seputaran bendungan tali air yang berada di Dusun III, Desa Bandar Labuhan. Saksi juga yang mengantarkan korban dengan becak,” kata AKP Firdaus, Minggu (24/4/2022)

Bacaan Lainnya

Namun, saksi tidak mengetahui lagi kemana perginya ketiga bocah tersebut usai diantar.

Kemudian pada hari Minggu tanggal 24 April 2022, sekira pukul 07.30 wib, di kolam bekas korekan beko perumahan granit di Dusun III, Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, korban Muhammad Fauzan dan Ahmad Fauzi ditemukan. Kedua bocah kembar itu ditemukan dalam keadaan tewas.

“Kemudian sekira pukul 09.00 wib, ditemukan korban Rido Alfarizi alias Alif di lokasi yang sama dalam keadaan telah meninggal dunia. Selanjutnya, para korban di bawa ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Namun, saat di rumah, keluarga korban keberatan untuk dilakukan autopsi.

Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan dan interogasi para saksi, ketiga korban datang ke TKP tersebut untuk memancing ikan. Ketiganya juga telah dilarangh masyarakat setempat agar tidak memancing di aliran Sungai Bandar Labuhan.

“Masyarakat melarang karena sudah mau berbuka puasa. Saat itu korban pergi dari aliran sungai, namun bukannya pulang, korban malah pergi ke kolam bekas korekan beko perumahan untuk memancing ikan, yang berjarak 500 meter,” ucapnya.

Dari lokasi penemuan, petugas mengamankan alat pancing yang diduga dipakai korban. Dari hasil identifikasi, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban.

“Terhadap korban dianjurkan untuk diautopsi, namun keluarga korban keberatan dilakukan autopsi,” tutupnya. (SC04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *