Sumutcyber.com, Jakarta – Sebanyak 24 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) tengah mengikuti kompetisi hemat energi. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan budaya efisiensi dan konservasi energi sejak dini di sektor pendidikan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan penyelenggaran kompetisi ini merupakan bagian dari kampanye untuk menyiapkan sumber daya manusia yang peduli terhadap konservasi energi.
“Kami terus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kultur efisiensi energi sejak dini, sehingga bisa membentuk generasi yang sadar akan hemat energi,” kata Agung di Jakarta, dilansir dari laman esdm.go.id, Rabu (27/7/2022).
Pembangunan kapasitas dan kesadaran generasi muda, sambung Agung, diharapkan mampu menjadi pendukung aktif dan berpengetahuan tentang efisiensi dan konservasi energi. “Keterlibatan mereka tentu bagian dari dukungan terhadap pemerintah untuk promosi akan energi terbarukan hingga kontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca,” tekannya.
Senada dengan hal tersebut, Energy Transition Partnership – United Nations Office Project Services (ETP-UNOPS) Country Manager Aang Darmawan kegiatan lomba hemat energi ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia mengimplementasikan transisi energi.
“Efisiensi energi adalah kegiatan penting dalam transisi energi. Untuk itu, ETP sangat mengapreasisi kerjasama dengan IIEE dan KESDM dalam program kampanye hemat energi untuk pelajar ini, karena dapat mengurangi emisi CO2 sehingga membantu pencapaian target Paris Agreement,” ungkap Aang.
Pelaksanaan lomba hemat energi sendiri merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh IIEE (Indonesian Institute for Energy Economics) bekerja sama dengan ETP-UNOPS untuk membantu program Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tahun 2022 ini, IIEE mendampingi kegiatan peningkatan kesadaran efisiensi energi dan konservasi untuk SD sebanyak 8 sekolah, SMP 8 sekolah dan SMA juga 8 sekolah di Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing sekolah diwakili oleh 5 siswa/i sebagai Duta Hemat Energi (DHE) dengan 1 guru pendamping sebagai manager energi. IIEE telah melakukan pendampingan dan evaluasi sebanyak 3 kali, 2 secara langsung dan 1 pertemuan daring. Pendampingan yang dilakukan secara luring (offline) diharapkan memberikan gambaran bagaimana implementasi program ini di lapangan dapat dilaksanakan dengan baik oleh pihak sekolah.
Selama periode lomba, peserta ditantang untuk menunjukan upaya serta komitmen dari seluruh elemen sekolah dalam menerapkan penghematan energi. Selain itu, para siswa juga mengikuti berbagai kegiatan, yaitu membuat video, yel-yel, artikel, poster hingga foto dengan tema hemat energi.
Motor Penggerak
Penciptaan Duta Hemat Energi di masing-masing sekolah diharapkan mampu menjadi inspirator dan motivator bagi lingkungan sekolah. Hal ini ditunjukkan oleh salah satu DHE saat tim Kementerian ESDM dan IIEE memantau langsung di lapangan.
Ibrahim (11 tahun), siswa SDN Dr Sutomo V/327 Surabaya mengungkapkan pemilihan DHE oleh manager sekolah ditentukan berdasarakan atas kebiasaan perilaku hemat energi di kelas. “Saya suka mematikan kipas setelah kelas selesai,” katanya.
Salah satu aksi yang dilakukan oleh DHE di sekolah tersebut adalah menciptakan kegiatan patroli energi. “Kami melakukan patroli ke ruangan di sekolah, mana saja (alat elektronik) yang bisa dimatikan saat tidak dipakai,” ujar Ibrahim.
Menurut Ibrahim, tim DHE SDN Dr Sutomo V telah diberikan pembekalan oleh manager energi sebelum melakukan aksi hemat energi. Tim DHE kemudian melakukan pemetaan lokasi sekolah yang menjadi sasaran hemat energi. “Kita sendiri yang membuat denah (sekolah) dan rencana hemat energi. Biasanya kita kumpul dulu setelah pulang sekolah dari jam 11:20 sampai 13.30 WIB,” sambungnya.
Ibrahim merasa keikutsertaannya menjadi bagian tim DHE SDN sangat bermanfaat sebagai modal untuk menyebarkan informasi hemat energi di sekolah. “Saya senang apalagi ini buat masa depan (sekolah dan saya), kami juga di tim ada kelas 5 sebagai kelanjutan program di sekolah ini bila kami lulus nanti,” jelasnya.
Sebagai informasi, program Lomba Hemat Energi sudah berjalan sejak tahun 2017 di beberapa lokasi dengan dukungan dari berbagai lembaga baik nasional maupuan internasional. Kota – kota yang sudah mendapatkan manfaat program ini adalah Semarang, Solo, Magelang, Bandung, dan Jakarta. (SC03)