USU Produksi Hand Sanitizer yang Lebih Efektif Cegah Kuman

Tim Inovasi Mitigasi Covid-19 Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil memproduksi handsanitizer yang diyakini lebih stabil dan efektif memberikan perlindungan dari kuman.

Sumutcyber.com, Medan – Tim Inovasi Mitigasi Covid-19 Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil memproduksi handsanitizer yang diyakini lebih stabil dan efektif memberikan perlindungan dari kuman. Saat ini, produk handsanitizer itu masih dipakai untuk internal kampus.

Ketua Tim Inovasi Mitigasi Covid-19 Universitas Sumatera Utara (USU), Apt. Imam Bagus Sumantri, S.Farm., M.Si. mengatakan ide memproduksi handsanitizer berawal keinginan mereka untuk memproduksi handsanitizer yang sifatnya lebih stabil dan efektif memberikan perlindungan.

Bacaan Lainnya

“Jadi produk kita ini bisa memberikan perlindungan 99 persen terhadap kuman terutama di tangan karena tangan merupakan organ tubuh yang selalu bersentuhan dengan apapun,” ucap  Imam Bagus Sumantri didampingi Apt. Henny Sri Wahyuni, S.Farm., M.Si,  Apt. Lia Laila, S.Farm., M.Si,  Apt. Sri Yuliasmi, S.Farm., M.Si dan drg. Rika Rika Mayasari Alamsyah, M.Kes, Kamis (27/5/2021).

Imam Bagus Sumantri memaparkan produk handsanitizer yang mereka produksi telah melalui beberapa pengujian. Hasilnya, handsanitizer yang mereka produksi lebih stabil dibanding handsanitizer lainnya.

“Kestabilan itu akan terus tetap terjaga walaupun kondisinya dalam panas ekstrim atau pun bisa dikatakan kondisinya tidak sesusai dengan peyimpanan,  tapi kadar alkohol di dalam tetap kami upayakan setinggi 70 persen,” bebernya.

“Jadi kami beberapa kali melakukan pengujian kadar alkohol tetap stabil di angka 70 persen,” imbuh Imam Bagus lagi.

Kedepannya lanjut Imam, handsanitizer ini sudah siap untuk diproduksi secara massal dan bisa digunakan masyarakat dengan harga terjangkau.

“Saat ini masih pemakaian secara internal, namun sudah kita merk-dagangkan ke Kemenkumham  dan kita sudah melakukan namanya  izin edar dari kemenkes. Sebelumnya kita bekerjasama produksi secara massal skala industi bekerjasama dengan salah satu industri punya alumni sehingga bisa produksi 1000 liter atau setara dengan 10 ribu botol. Namun penggunaan masih digunakan seara internal (di lingkup USU),” pungkas Imam. (SC08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *