USU Mau Lakukan PTM, Musa Rajekshah: Pastikan Semua Sesuai SOP

Sumutcyber.com, Medan – Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah didaulat sebagai Keynote Speaker dalam Diskusi Publik Hybrid bertema Mengukur Kesiapan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam Penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Tengah Situasi New Normal, Sabtu (13/11/2021).

Dalam kesempatan itu,Wagub Musa Rajekshah menyampaikan PTM atau kuliah tatap muka terbatas yang sudah dapat dilakukan berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Tahun Akademik 2021/2022 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sesuai dengan pedoman yang ada.

“Sebelumnya kami berterima kasih kepada USU atas penyelenggaraan diskusi kesiapan kita dalam pembelajaran tatap muka ini, kami hanya berharap agar dalam beraktivitas khususnya di lingkungan USU nantinya bisa tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Musa Rajekshah secara daring.

Perguruan Tinggi (PT) yang siap melakukan PTM, khususnya USU menurutnya harus membentuk satuan tugas (Satgas) Covid-19 lingkup USU, serta menyiapkan sarana dan prasarana kebutuhan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19. Juga memastikan semuanya berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Bacaan Lainnya

“Pihak perguruan tinggi juga harus menerbitkan pedoman pembelajaran, wisuda hingga kegiatan lain di kampus dan memastikan orang tua atau wali mahasiswa sudah menyetujui anaknya ikut tatap muka. Untuk sarana prasarana lakukan penyemprotan disinfektan, periksa ketersediaan air mengalir, sabun cuci tangan, masker, thermo gun yang berfungsi dengan baik,” ujar Musa Rajekshah sembari mengatakan vaksinasi juga menjadi syarat mengikuti PTM.

USU juga diminta untuk membuat kelompok belajar, mengatur jadwal masuk antarkelompok hingga mengatur posisi meja, kursi dan lalu lintas di dalam kampus. “Semua harus dilakukan secara detail mana pintu gerbang masuk, mana pintu keluar sehingga tidak ada tampak kerumunan, dan pihak kampus lebih paham, karena pandemi ini belum usai,” ujar Musa Rajekshah  yang akrab disapa Ijeck.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, lanjut Ijeck mendukung USU yang sudah siap melakukan tatap muka dan Ia berharap semua yang dilakukan tetap harus dikoordinasikan dan dikomunikasikan. Selain itu, pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi hingga ke desa dan  kelurahan.

“Semoga diskusi ini bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai persiapan mengatasi penyebaran Covid-19 di masa Pembelajaran Tatap Muka,” tutup Ijeck.

Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kealumnian USU, Edy Ikhsan menyampaikan pihaknya terus memastikan SOP pembelajaran luring yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19 USU dan pemerintah berjalan baik. Keputusan yang dikeluarkan USU atas PTM hasil dari komunikasi intens dan berbagi koordinasi lintas sektoral.

“Orang tua peserta didik telah memberikan izin maka kami tentu tidak mau menciderai kepercayaan orang tua. Maka, kami terus lakukan kordinasi dan komunikasi dengan Satgas Covid-19 mendesign kegiatan dan jadwal yang mampu memberi nyaman kepada peserta didik dan tenaga pengajar dari kemungkinan tertular Covid-19,” ujarnya.

Persiapan USU menyongsong kuliah tatap muka di awal tahun 2022, lanjut Edy, selain koordinasi antara Satgas Covid-19 USU dan Satgas Covid-19 adalah menyusun buku panduan penyelenggaraan kegiatan akademik.

“Buku panduan ini akan terus kami sosialisasikan ke seluruh civitas akademik secara teratur sehingga diharapkan mampu menumbuhkan persepsi yang sama di antara dosen dan peserta didik. Buku panduan ini ikhtiar kami menyiapkan pembelajaran yang aman di samping kami juga terus melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” ujarnya.

Saat ini, diakui Edy sudah ada sembilan Fakultas yang tengah melakukan praktikum melaksanakan kegiatan luring atau tatap muka dengan skema hybrid dan akhir tahun pihaknya akan melakukan evaluasi sehingga awal 2022 kegiatan luring bisa terlaksana lebih baik lagi.

“Jadi bukan hanya mengatur alur pembelajaran saja, tapi kami juga menetapkan mekanisme evaluasi dan monitoring praktikum, kuliah luring dan hybrid. Nanti kita juga akan memberikan persyaratan yang ketat dimana faktor kesehatan sangat diutamakan, yang komorbid tidak diizinkan ikut kelas luring, vaksin, PCR dan swab rutin jadi syarat yang tidak bisa ditawar. Kami akan terus melakukan sosialisasi dengan berbagai cara diantaranya memasang imbauan di tempat strategis di dalam kampus,” tutupnya. (SC02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *