Sumutcyber.com, Medan- Paslon Nomor Urut 2 Bobby Nasution dan Aulia Rachman merasa terzholimi dengan video hoax yang disebar di Facebook dan Whatsapp pada masa tenang Pilkada Medan Minggu (6/12/2020).
Diketahui video hoax itu diunggah ke dalam Grup Facebook “INI MEDAN BUNG” oleh akun Facebook dengan nama “Adek Novri” pada Minggu (6/12/2020) siang.
Pada unggahan tersebut, akun “Adek Novri” menautkan tulisan singkat yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Medan.
Namun setelah diteliti lebih lanjut, ternyata video yang diunggah oleh akun Adek Novri tersebut terjadi di Berau, Kalimantan Timur.
“Amplop berjalan ketangkap lagi dimedan, waduh ambisi amat karbitan yang mau duduk sampai mengorbankan orang untuk kepentingannya,” tulis akun “Adek Novri” pada unggahan videonya.
Video yang sama telah diunggah oleh channel YouTube “bnewstv beraunews” dengan judul “Bukan Money Politics, Hanya Uang Pelatihan Saksi, Benarkah?” pada Kamis (3/12/2020) lalu.
Video tersebut juga menampilkan teks yang secara jelas menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Berau, Kalimantan Timur.
Merasa dirugikan atas video hoax itu, tim kuasa hukum Bobby-Aulia akan melaporkan akun tersebut ke kepolisian Senin (7/12/2020).
Hal itu diungkapkan salah satu juru bicara tim Bobby-Aulia, Sugiat Santoso.
“Kami mengutuk keras fitnah yang keji terkait beredarnya video hoax yang menuduh pendukung kami melakukan money politic. Padahal video tersebut peristiwanya di Berau, Kalimantan. Kami akan mengambil langkah hukum agar penyebar video tersebut diproses secara hukum agar menimbulkan efek jera,” kata Sugiat kepada wartawan Minggu (6/12/2020) malam.
Ditambahkan Sugiat, sejak awal pasangan Bobby – Aulia selalu mewanti-wanti pendukungnya baik dari partai politik maupun relawan agar pada setiap kegiatan kampanyenya tidak melakukan hal hal yang melanggar aturan dan hukum seperti menebar fitnah, hoax, menebar kebencian, apalagi politik uang.
“Bobby-Aulia selalu menekankan agar melaksanakan kampanye secara santun, damai, dan adu gagasan serta program untuk menuntaskan problematika pembangunan bukan dengan fitnah,” lanjut mantan Ketua KNPI Sumut itu.
Juru bicara lainnya tim Bobby-Aulia, Ikrimah Hamidi pun menyayangkan tuduhan hoax yang dialamatkan kepada Paslon Nomor urut 2.
“Alhamdulillah ini fitnah keji dan upaya penzholiman terhadap Bobby-Aulia. Melalui fitnah penyebaran video hoax, yang dikirimkan kepada masyarakat, semakin membuat masyarakat yakin permainan orang yang ingin membuat Medan menjadi kacau dalam pilkada ini,” tandas Ikrimah.
Mantan Anggota DPRD Medan itu bilang masyarakat sudah menyadari, upaya fitnah dan penzholiman kepada Bobby-Aulia, pasti dikerjakan pihak-pihak yang merasa sudah kalah, putus asa dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemenangan.
“Karenanya, kami menghimbau masyarakat untuk menolak penyebaran video hoax dan fitnah tersebut. Kami juga mendorong kepolisian untuk menindak tegas, penyebaran video hoax dan fitnah agar masyarakat tidak dibuat resah dalam pesta demokrasi 9 desember nanti. Jelas kami akan bawa ini ke ranah hukum dengan melaporkan ke pihak kepolisian besok,” pungkas Ikrimah. (SC11)