Temui Musa Rajekshah di Labuhanbatu, Pedagang Raja Kacang: Kata Teman-teman, Ayah Saya Datang!

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah dan istrinya Sri Ayu Mihari bertemu Raja Parinsal Nasution dan ibunya di Nuansa Hotel Rantauprapat, Labuhanbatu, Jumat (18/2/2022). (Istimewa)

Sumutcyber.com, Rantauprapat – Kunjungan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah membawa kebahagiaan besar bagi Raja Parinsal Nasution. Pasalnya, warga Sigambal, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu ini terakhir kali bertemu dengan Wagub pada Maret 2018 lalu.

Raja pun dengan berbekal informasi dari teman-temannya memberanikan diri menemui Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah saat tengah melakukan pertemuan di kediaman Bupati Labuhanbatu. Dengan keberanian, Ia pun bertanya dengan salah satu rombongan Wagub dan disarankan untuk datang lagi menemui Wagub saat salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahman.

“Alhamdulillah, saya akhirnya bisa ketemu Pak Ijeck. Sebelumnya saya tidak tahu kalau Pak Ijeck ke Rantauprapat, terus ada kawan yang kasih tahu, katanya Raja itu ayahmu datang, akhirnya saya cari-cari informasi. Saya ingin mengucapkan terima kasih sekaligus mau kasih oleh-oleh kacang yang dulu pernah dibeli juga sama Pak Ijeck,” ujar Raja usai membawa ibunya, Erlina Munthe bertemu dengan Ijeck dan istrinya Sri Ayu Mihari di Nuansa Hotel Rantauprapat, Jumat (18/2/2022).

Sebelumnya, Raja membawa ibunya ke Nuansa Hotel atas perintah Ijeck saat bertemu di Masjid Baiturrahman. “Satu yang belum saya penuhi ke Pak Ijeck, menemukan dengan mamak. Insya Allah, nanti wisuda di Medan, saya bawa mamak menemui Pak Ijeck dan Ibu Ayu. Terus Pak Ijeck bilang, lama nunggu wisuda, nanti bawa mamaknya jumpai saya,” ujar Raja.

Bacaan Lainnya

Raja mengaku saat ini tengah kuliah semester delapan di Universitas Labuhanbatu mengambil jurusan ekonomi. Biaya pendidikannya selama kuliah, lanjut Raja dibayar oleh Ijeck melalui Yayasan Haji Anif. Alasan inilah yang membuat Raja ingin sekali bertemu Ijeck untuk mengucapkan terima kasih dan menunjukkan dagangan kacangnya yang sudah mulai berinovasi.

“Dulu Pak Ijeck datang sebagai Calon Wakil Gubernur ke Labuhanbatu, saya sedang membantu mamak jualan kacang terus mantan Bupati Labuhanbatu Bapak Andi Suhaimi mengenalkan saya ke Pak Ijeck. Saya ditawari kerja, terus saya minta nomor HP Pak Ijeck karena saya gak punya HP saat itu,” ujar Raja mengisahkan.

Menelpon Ijeck, Raja dan Ibunya Erlina Munthe mengaku berat menerima tawaran kerja di Medan karena Raja harus menemani Ibu dan adik-adiknya,  karena ayahnya sudah meninggal dunia. “Akhirnya waktu itu disuruh kerja di Yayasan Haji Anif yang di Labuhanbatu sambil sekolah kata Pak Ijeck, terus ditanya Raja kelas berapa buk, saya bilang sudah tamat dua tahun lalu. Rupanya ditawari kuliah, katanya biar dibiayai mau di mana, terus Raja pilih di Universitas Labuhanbatu. Akhirnya lima hari setelah telpon Pak Ijeck, datanglah Bapak Suheri dari Yayasan Haji Anif Labuhanbatu untuk memberikan biaya pribadi untuk mendaftar kuliah dan sampai saat ini. Jadi nanti Raja buat rincian tiap semester, dananya ditransfer,” ujar Erlina.

Raja mengaku selain silaturahmi, Ia juga memberikan oleh-oleh kacang dagangannya kepada Wagub Sumut. Ia pun memamerkan kemasan kacangnya yang sudah berinovasi dengan nama ‘Raja Kacang’. “Sekarang kacangnya sudah pakai kemasan, dan jualannya selain diantar ke warung-warung juga sudah dipasarkan melalu sistem online, pemasarannya melalui sosial media. Alhamdulillah, ilmunya saya dapat selama kuliah,” ujar Raja.

Menanggapi ini, Ijeck mengaku sangat bangga dengan Raja dan berpesan agar Raja selalu semangat berinovasi dalam berdagang dan paling penting sayang dengan ibu dan keluarganya. “Empat tahun yang lalu saya sedang makan siang di salah satu rumah makan, saat itu datang Raja menawarkan kacang. Kata Pak Andi, anak ini rajin bantu orang tuanya jualan. Alhamdulillah, melalui Yayasan Haji Anif dikasih beasiswa untuk kuliah sampai sekarang,” ujar Ijeck.

Ijeck mengaku bangga karena kacang yang dahulu dijual hanya menggunakan plastik kresek saat ini sudah berinovasi memakai kemasan. “Dulu kacangnya kecil-kecil pake plastik, sekarang dia sudah hebat kacangnya sudah pakai kemasan. Memang kalau berdagang harus begitu, terus punya inovasi gak bisa konvensional saja, gak bisa berharap hanya orang datang. Sekarang semua orang berdagang pakai digital, sistem online dan kemasan harus menarik,” ujar Ijeck.

Raja, lanjutnya harus bisa menjadi motivasi untuk para anak-anak muda untuk terus bersemangat dan sabar. “Kalau semangat, sabar pasti ada jalan dari Allah,” ujar Ijeck. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *