Menu

Mode Gelap
Jaga Kelancaran Lalu Lintas, Polres Dairi Gelar Strong Point Rutin Uniqlo dan Magnum Photos Perkenalkan Proyek Fotografi Global: Pameran PEACE FOR ALL di Kota-Kota Besar Dunia Series Trick Preliminary Ski Air Putra/Putri Awali PON XXI Aceh-Sumut di Toba Ribuan Masyarakat Saksikan Momen Bersejarah Pembukaan PON XXI di Sumut Bupati H. Surya Hadiri Pengucapan Sumpah/Janji 45 Anggota DPRD Asahan Periode 2024 – 2029 PON XXI Aceh-Sumut Dibuka, Jokowi Tekankan Sportivitas dan Fairplay

Medan

Tak Ada Lagi yang Jalani Isolasi, KM Bukit Raya Dipulangkan ke Pelni

badge-check


					Ilustrasi kapal PT Pelni (Sumber: Pelni.co.id) Perbesar

Ilustrasi kapal PT Pelni (Sumber: Pelni.co.id)

Sumutcyber.com, Medan – Kasus Covid-19 di Kota Medan terus turun. Oleh karena itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution memulangkan KM Bukit Raya yang selama ini dijadikan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) terapung bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di kawasan Medan bagian Utara kepada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Apalagi selama dua pekan sebelum pemulangan dilakukan, tak ada lagi warga yang menjalani isolasi di kapal buatan Jerman yang diproduksi tahun 1994 tersebut.

Seperti  diketahui, KM Bukit Raya sudah berada di Kota Medan, tepatnya di Pelabuhan Belawan sejak 16 Agustus 2021. Lebih kurang sebulan, kapal penumpang buatan perusahaan galangan Jerman bernama Meyer Werft itu dioperasikan sebagai tempat isoter  terhitung mulai 20 Agustus 2021.

Saat dioperasikan sebagai insoter, KM Bukit Raya yang merupakan satu dari 25 kapal milik PT Pelni memiliki 450 tempat tidur. Dengan pemulangan KM Bukit Raya tersebut, Pemko Medan kini tinggal memiliki dua tempat isoter yakni eks Hotel Soechi Jalan Cirebon dan Gedung P4TK Jalan Setia Budi, Helvetia.

Sebelumnya, Kapal milik PT Pelni (Persero) itu dijadikan tempat isolasi mandiri (Isoman) bagi warga yang terkonfirmasi poitif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala (OTG). Selain mencegah warga yang terpapar berinteraksi dengan warga yang belum terpapar, isoman itu dilakukan  guna mempermudah penanganan. Apabila kondisi warga yang terpapar memburuk, bisa langsung  dirujuk ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan yang lebih maksimal.

Sejak dioperasikan sebagai Isoter, KM Bukit Raya paling tinggi menampung warga yang terpapar Covid-19 sebanyak 80-an di akhir  Agustus 2021. Setelah itu jumlah warga yang menjalani isolasi terus mengalami penurunan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Medan, jumlah warga yang dirawat pada 2-3 September sebanyak 11 orang. Kemudian, 4 September (13 orang), 5 September (12 orang). 6 September (11 orang) serta 10 september (10 orang).  Setelah itu sejak 11-15 September, jumlah warga yang menjalani isolasi hanya 1 orang. Selanjutnya, mulai 16 – 30 September,  tak ada lagi warga yang menjalani isoter di KM Bukit Raya.

“Setelah dua minggu kosong,
makanya KM Bukit Raya kita kembalikan kpada PT Pelni,” jelas Bobby Nasution.
.
Pemulangan KM Bukit Raya yang dilakukan Bobby Nasution ini mendapat sambutan baik dari Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga MD KAHMI Medan sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran USU dr Muhammad Fauzi Siregar Sp Onk Rad.

Menurutnya, pemulangan isoter terapung ini berbanding lurus dengan menurunnya angka Covid-19 di Medan. Dikatakannya, pemulangan ini juga sebagai salah satu bukti kesuksesan Bobby Nasution dalam mengendalikan dan menangani Covid-19.

Dengan pemulangan KM Bukit Raya, kata Fauzi,  dua Isoter milik Pemko Medan dan fasilitas lainnya seperti rumah sakit dapat dipergunakan. Sebab, terangnya, isoter terapung ini hanya bersifat sementara untuk mengatasi jika terjadi kasus lonjakan Covid-19 di Kota Medan beberapa waktu lalu.

“Saat ini kasus Covid-19 turun,  artinya ada keberhasilan dalam menurunkan angka positivity rate. Tetapi tentunya program lainnya yang selama ini dilakukan Pemko Medan harus tetap dilanjutkan, misalnya mengenai sosialisasi protokol kesehatan (prokes), cakupan vaksinasi lebih diperluas dan dipercepat lagi. Jadi memang ada penurunan kasus, kita anggap ini sebagai suatu hal yang baik. Kita berharap status level Kota Medan ini akan semakin turun,” ungkap Fauzi

Selanjutnya, Fauzi berharap agar angka kasus Covid-19 di Kota Medan ke depannya terus menurun. Untuk itu, sarannya, Pemko Medan harus lebih mensosialisasi tentang prokes kepada masyarakat. Sebab, meskipun kasus Covid-19 turun namun pandemi Covid-19 belum berakhir. Apalagi katanya mengingatkan, beberapa ahli memprediksi bisa saja terjadi lonjakan kasus di bulan Desember ini.

“Kita tentunya tidak menginginkan hal itu terjadi. Untuk mencegahnya, kita harapkan Pemko Medan terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk disiplin melaksanakan prokes, lalu vaksinasi diperluas cakupannya disertai sosialisasi akan pentingnya vaksinasi sehingga masyarakat semakin sadar dan mau untuk divaksin. Jika ini dapat dilakukan, saya yakin  kasus Covid-19 akan terus menurun,” ujarnya optimis. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Penderita Katarak Di Sumut Capai 200 Ribu Orang

10 September 2024 - 05:44

Terima Api PON XXI, Bobby Nasution Ajak Warga Medan Jadi Tuan Rumah yang Baik

9 September 2024 - 18:02

Pj Gubernur Sumut Fatoni Kunjungi Media Center PON XXI

9 September 2024 - 15:38

Pimpin Pengibaran 39 Bendera Kontingen PON XXI 2024, Pj Gubernur Sumut: Jadi Tuan Rumah yang Baik, Muliakan Tamu

8 September 2024 - 19:31

Media Center Utama PON XXI Sumut Diresmikan, Kadis Kominfo: Sediakan Beragam Fasilitas untuk Wartawan

8 September 2024 - 18:57

Trending di Medan