Senam Artistik PON 2024 Dimulai, Perebutan Medali Emas Berlangsung di GOR Serbaguna Sumut

Atlet dari cabang senam akan mengawali perebutan medali pada Pekan Olahraga Nasional dengan tuan rumah Aceh-Sumut, Rabu (28/8/2024). (Ist)

Medan – Sejumlah cabang olahraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 mulai digelar, termasuk cabang senam yang akan memperebutkan medali pertama. Pertandingan senam artistik dimulai hari ini, Rabu (28/8/2024), di GOR Serbaguna Dispora Sumut, Jalan Willem Iskandar, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Nomor senam artistik akan menjadi yang pertama memperebutkan dua medali emas. Sesuai jadwal, senam artistik akan berlangsung dari 28 hingga 31 Agustus 2024. Selanjutnya, nomor ritmik akan dilaksanakan pada 3-4 September, dan senam aerobik pada 7-8 September 2024.

Medali emas di senam artistik akan diperebutkan melalui nomor beregu putra dan putri, dengan total 14 medali emas, terdiri dari 8 emas untuk putra dan 6 emas untuk putri.

Ketua Tim Delegate Senam Artistik Putra, Pepen Apendi, menyampaikan bahwa persiapan atlet berjalan dengan baik, dan tes alat serta venue telah dilakukan tanpa masalah. “Atlet tidak mengalami keluhan. Peralatan lomba sangat lengkap dan masih baru. Sarana pertandingan juga sangat bagus. Namun, kami masih menunggu beberapa sarana pendukung yang belum tiba,” kata Pepen.

Bacaan Lainnya

Sarana pendukung yang dimaksud termasuk partisi (pembatas) antara tempat latihan dan pertandingan yang perlu ditutup, serta penambahan dan pengaturan penerangan lampu. “Lampu sorot yang terlalu terang perlu diatur posisinya, terutama pada nomor palang tunggal. Pencahayaan sangat penting agar atlet dapat tampil maksimal. Namun, untuk lantai, kuda pelana, dan gelang-gelang tidak ada masalah pencahayaan,” tambahnya.

Pepen juga menyebutkan bahwa fasilitas pendukung seperti toilet masih sangat terbatas, dan mereka mempertimbangkan opsi menggunakan toilet (WC) portable. “Toilet sangat penting, terutama saat tes doping nanti, juga untuk atlet, wasit, dan penonton. Saat ini, toilet di area VIP hanya tersedia satu,” jelasnya.

Untuk nomor ritmik, timnya meminta pengelola venue untuk menutup semua celah yang dapat memasukkan cahaya dari luar serta jendela yang terbuka, karena cabang olahraga ini harus menghindari angin dan cahaya silau.

Pada nomor beregu putra, setiap tim akan tampil di alat kuda pelana, lantai, gelang-gelang, meja lompat, palang sejajar, dan palang tunggal. Sedangkan nomor beregu putri akan bertanding di meja lompat, palang bertingkat, balok keseimbangan, dan lantai.

Selain senam artistik, cabang olahraga senam pada PON 2024 juga mempertandingkan nomor ritmik dengan 5 medali emas dan nomor aerobik dengan 4 medali emas, sehingga total ada 23 medali emas yang diperebutkan.

PON kali ini diikuti oleh 36 atlet putra dan 33 atlet putri dari 14 KONI provinsi se-Indonesia. Usia minimal atlet putra yang boleh bertanding adalah 17 tahun, sedangkan putri 16 tahun.

Kontingen Ibu Kota Nusantara (IKN) diperkuat oleh satu pesenam putri, Assa Fitri Oktavia Setiawan, yang berusia 16 tahun. Fitri akan bertanding di semua nomor, termasuk artistik putri. Dalam uji coba venue, Fitri mengaku telah beradaptasi dengan baik. “Sudah podium training dan semuanya mantap. Peralatan bagus, venue megah, dan alatnya enak. Tidak ada yang kurang,” katanya.

Pada PON kali ini, atlet IKN hanya menjalani eksibisi. Meski begitu, peraih medali perunggu di Popnas 2023 ini siap memberikan penampilan terbaiknya. “Targetnya tampil yang terbaik saja karena ini PON pertama saya. Saya pernah meraih perunggu di Popnas 2023 saat membela Kaltim,” ujar Fitri.

Sementara itu, pesenam putri asal Jawa Timur mengaku membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan peralatan baru di ajang PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Peraih medali emas PON 2021, Jelena Sandra, mengatakan bahwa meskipun alat-alat pertandingan nyaman digunakan, adaptasi dengan suasana tetap diperlukan. “Alatnya lumayan enak, tapi suasananya sedikit susah untuk adaptasi,” kata Jelena.

Hal serupa diungkapkan oleh peraih medali perak PON XXI Papua, Salsabila, yang juga membutuhkan waktu untuk mengenal alat baru. “Bagus, Insya Allah bisa. Tapi karena peralatan masih baru semua, adaptasinya agak lama,” kata Salsabila. (SC02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *