Sumutcyber.com, Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) mengembangkan aplikasi Code Stroke untuk transformasi layanan stroke di Sumatera Utara.
Penggunaan aplikasi yang dikembangkan oleh Kelompak Staf Medis (KSM) Neurologi RSUP HAM ini disampaikan dalam Sosialisasi Transformasi Layanan Stroke dan Aplikasi Stroke RSUP HAM di Aula Gedung Administrasi RSUP HAM pada Senin (02/10/2023).
Dalam sambutannya, Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri MKed(PD) SpPD-KKV SpJP(K) berharap setiap rumah sakit daerah ke depannya juga bisa melakukan tindakan layanan stroke, agar tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit rujukan.
“Kita ingin meningkatkan kapasitas rumah sakit daerah agar bisa melayani lebih baik kasus stroke. Yang penting, kita terkoneksi. Silakan tangani di daerah, nanti kita pandu,” jelas dr Zainal.
Ketua KSM Neurologi RSUP HAM Dr dr Iskandar Nasution MKM SpS(K) FINS menjelaskan pula bahwa aplikasi Code Stroke ini tidak hanya dimanfaatkan untuk rujukan pasien agar lebih cepat dan tepat, tetapi juga untuk melakukan pendampingan terhadap rumah sakit daerah agar bisa menangani pasien stroke.
“Misalnya rumah sakit daerah ingin melakukan trombolisis, ada kendala, kita bisa membantunya,” tambah dr Iskandar.
Lebih lanjut, Ketua Tim Pengampuan Layanan Stroke RSUP HAM dr Chairil Amin Batubara MKed(Neu) SpS(K) menjelaskan penggunaan aplikasi Code Stroke ini untuk para tenaga medis di rumah sakit daerah.
“Aplikasi ini bisa pakai di HP. Ketika ada kasus stroke akut di mana rumah sakit daerah belum bisa melakukan trombolisis, maka bisa mengirim ke RSUP HAM,” jelas dr Amin menambahkan soal aplikasi untuk layanan stroke ini.
Menurut dr Amin, RSUP HAM juga akan melatih tenaga medis di beberapa rumah sakit setiap kabupaten/kota agar ke depannya menjadi rumah sakit rujukan di daerah masing-masing yang bisa melakukan tindakan trombolisis untuk penanganan pasien stroke. Selain itu, rumah sakit daerah tersebut juga akan dibimbing untuk membangun sistem Code Stroke sendiri untuk memudahkan proses rujukan pasien stroke yang membutuhkan tindakan lebih lanjut.
Ditambahkannya lagi, aplikasi Code Stroke ini pun bukan hanya untuk tenaga medis saja. Ke depannya, aplikasi ini diharapkan jadi alat komunikasi serupa telemedicine untuk manajemen stroke yang bisa digunakan masyarakat. “Aplikasi ini akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengenali secara dini gejala-gejala stroke,” sambung dr Amin.
Aplikasi Code Stroke ini sendiri sudah dikembangkan sejak setahun terakhir oleh KSM Neurologi RSUP HAM bersama dengan dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Neurologi di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI itu. Rencananya, aplikasi ini akan segera diluncurkan dan bisa digunakan dalam waktu dekat.
Sementara itu, kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri oleh sejumlah direktur rumah sakit daerah di wilayah Sumatera Utara, termasuk juga perwakilan rumah sakit swasta, dan para tenaga medis. Sosialisasi ini menjadi bagian rangkaian Pelatihan Code Stroke yang diselenggarakan oleh RSUP HAM. Pelatihan ini menghadirkan narasumber dr Iskandar dan dr Amin, serta dr Muhammad Ari Irsyad MKed SpBS dari KSM Bedah Saraf, dr Netty Delvrita Lubis SpRad(K) dari KSM Radiologi, dan perawat Unit Stroke RSUP HAM Shylena Skep Ners. (SC03)