Sumutcyber.com, Medan – Bus sekolah gratis Pemko Medan di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan, mengurangi biaya pendidikan anak. Beroperasinya bus dengan rute Simpang Sicanang – Lapangan Sicanang Lingkungan 19 ini memangkas biaya transportasi untuk pergi-pulang sekolah.
Saat ini sudah tiga bus sekolah gratis yang disediakan Pemko Medan. Selain di Kelurahan Belawan Sicanang ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menyediakan bus sekolah gratis di Kelurahan Nelayan Indah Kecamatan Medan Labuhan yang diparkirkan di SMPN 44, dan Kelurahan Rengas Pulau Medan Marelan di SMPN 32.
Kepala SMPN 26 Medan, Mangara Tua Panjaitan, mengatakan, bukan hanya siswa SMPN 26 Medan yang bisa menggunakan bus ini. Siswa SD, SMP, maupun SMA lainnya dapat menumpang ke bus ini sesuai dengan rute yang telah ditetapkan.
“Pak Wali Kota Bobby Nasution mengatakan, bus ini tidak khusus siswa SMPN 26, tetapi untuk semua pelajar yang ada di Sicanang, mulai SD, SMP, dan SMA. Ini adalah bentuk perhatian Pak Bobby Nasution pada pendidikan dan warganya,” ungkap Mangara, Kamis (22/12/2023).
Dia menerangkan, bus sekolah ini beroperasi setiap hari sekolah. Tiap pagi, tepatnya pukul 06.15 WIB, supir telah menjemput bus yang diparkirkan di SMPN 26 ini. Kemudian bus akan bergerak dengan rute Lapangan Sicanang Lingkungan 19 – Simpang Sicanang dan sebaliknya sebanyak tiga.
“Siangnya juga tetap tiga kali. Tetapi jika ada acara rapat atau ujian disesuaikan waktunya,” terang Mangara.
Menurutnya, bus sekolah ini bukan hanya membantu orang siswa dari sisi pengeluaran biaya angkutan umum.
“Adanya bus ini juga membuat suasana kondusif dalam belajar. Siswa yang rumahnya jauh tidak telat lagi masuk sekolah,” sebutnya.
Dia mengatakan, ada 100 siswanya yang memanfaatkan bus ini. Pihaknya tidak pernah membatasi siswa yang ingin naik bus ini. Sepanjang rumahnya di luar atau seputaran Simpang Sicanang, siswa bisa memanfaatkan bus ini.
Menyinggung soal perawatan dan honor supir bus, Mangara mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mengeluarkan biaya.
“Pembiayaan bus dan supir tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan. Kami hanya memanfaatkan, tidak keluar biaya sedikit pun,” ungkapnya.
Sementara itu, Asta Juliana Agustina Tampubolon, siswa kelas VIII SMPN 26 Medan yang berlokasi di Lingkungan 19 Kelurahan Belawan Sicanang mengaku bus sekolah ringankan biaya ongkos.
“Mamak sama Bapak bilang baguslah ada bus sekolah karena mengurangi anggaran ongkos angkutan,” ujarnya.
Pengakuan serupa juga diungkapkan teman sekolahnya, Gipta Chelsi Ginting. Gipta mengaku kedua orang tuanya senang karena adanya bus sekolah yang mengantarnya pergi dan pulang sekolah.
Kedua remaja ini tinggal di seputaran Simpang Sicanang. Jarak antara rumah mereka dengan SMPN 26 Medan relatif jauh. Sebelum ada bus sekolah, mereka harus mengeluarkan ongkos angkutan umum untuk pergi-pulang sekolah. Tarif angkutan umum dari Simpang Sicanang ke sekolahnya Rp3000. Artinya, untuk pergi dan pulang biaya yang harus dikeluarkan Rp6.000.
Sejak adanya bus sekolah mereka tidak perlu lagi naik angkutan umum. Setiap pagi mereka tinggal berjalan sedikit ke Simpang Sicanang dan di sana telah ada bus sekolah yang mengantar mereka ke sekolah.
“Pulangnya naik bus itu juga. Dari sekolah diantar ke Simpang Sicanang,” ungkap Gipta.
Kedua remaja ini mengaku tidak pernah telat pergi maupun pulang sekolah. Selain nyaman dan ber-AC, supir bus-nya juga selalu datang tepat waktu. (SC03)