Pemprov Sumut Tetap Komitmen Dalam Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak


Sumutcyber.com, Medan – Kemajuan bangsa bergantung pada bagaimana peran pemerintah dalam hal perlindungan perempuan dan anak. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) tetap komitmen dalam upaya perlindungan perempuan dan anak di deerah ini.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menghadiri verifikasi lapangan Anugerah Parahita Ekapraya secara virtual di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (1/4). “Di Negara-negara maju, perempuan dan anak-anak sangat dilindungi, karena mereka ini yang paling rentan,” katanya.

Gubernur menyampaikan, Pemprov Sumut telah menyiapkan rumah sakit Covid-19 khusus ibu dan anak di Rumah Sakit Haji Medan. Hal tersebut merupakan salah satu contoh komitmen Pemprov dalam perlindungan perempuan dan anak.

Dikatakan juga, perlindungan perempuan dan anak merupakan jihad yang harus dilakukan oleh setiap pihak. “Kalau bangsa kita ini berhasil, bangsa kita akan menjadi bangsa besar dan beradab,” ujar Edy Rahmayadi.

Bacaan Lainnya

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sumut Hasmirizal Lubis memaparkan,  berbagai langkah dan upaya Pemprov Sumut dalam hal perlindungan perempuan dan anak. Antara lain, mengintegrasikan pengarusutamaan gender ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2019 – 2023. Seperti, memasukan program pengarusutamaan gender ke dalam program prioritas pembangunan daerah.

Pengarusutamaan gender di Sumut, menurut Hasmirizal, sudah terlaksana dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari terbukanya kesempatan  yang luas bagi perempuan di berbagai bidang. Misalnya pada tahun 2019, jumlah ASN di Sumut lebih banyak diisi oleh perempuan yakni sekitar 129 ribu, sedangkan laki-laki 63 ribu. Bahkan Pejabat Eselon I diisi oleh seorang perempuan yaitu R Sabrina sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Sumut.

Begitu juga dengan penduduk yang sedang sekolah. Pada tahun 2019, berdasarkan data BPS, untuk perempuan usia 15 tahun keatas yang sedang sekolah ada sebanyak 52,41%, sedangkan laki-laki  sebanyak 47,59%. “Hal tersebut menunjukan bahwa di Sumut memberi kesempatan untuk pendidikan dan bekerja bagi perempuan terbuka luas, sama dengan laki-laki,” kata Hasmirizal.

Selain itu, pada masa pandemi Covid-19, ada beberapa terobosan terkait pemberdayaan perempuan. Di antaranya Pemprov Sumut memberikan bantuan sarana dan prasarana bagi perempuan pegiat ekonomi yang terdampak pandemi.

Pemprov Sumut juga memberikan bantuan Wi Fi gratis untuk mendukung pembelajaran pada anak sekolah, hingga memberikan penguatan ketahanan keluarga melalui bantuan bibit hortikultura dan pertanian hidroponik kepada ibu rumah tangga terdampak Covid-19.

Diketahui, pada tahun 2019, Pemprov Sumut menerima Anugerah Parahita Ekapraya lantaran telah mengimplementasikan pengarusutamaan gender di Sumut. Di tahun yang sama, Provinsi Sumut juga menerima penghargaan sebagai Provinsi Penggerak Kabupaten/Kota Layak Anak, karena telah berkontribusi dalam perwujudan provinsi layak anak.

Salah satu Anggota Tim Verifikator Anugerah Parahita Ekapraya Hartomo Heroe mengapresiasi sikap Gubernur Sumut yang perhatian terhadap persoalan gender. “Saya senang sekali sensitivitas gender Pak Gubernur, yang secara terang benderang menjelaskan, beliau sangat perhatian tentang gender, apalagi di masa new normal ini,” kata Hartomo. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *