Sumutcyber.com, Simalungun – Sejumlah penyewaan alat mesin pertanian atau pemilik traktor di Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun mengeluh lantaran kesulitan mencari dan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) Solar bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain pemilik jasa penyewaan mesin pertanian, para pemilik kapal penumpang tradisional di Kecamatan Dolok Pardamean juga dibuat pusing sulitnya mencari BBM Solar bersubsidi.
K Sijabat salah seorang pemilik traktor ketika ditemui Sumutcyber.com, di sebuah warung kopi di Kecamatan Dolok Pardamean mengaku, sudah dua pekan terakhir ini kesulitan untuk mendapatkan Solar. Akibatnya terkendala untuk membajak perladangan para petani.
“Para petani yang sudah terlanjur saya janjikan untuk membajak sawahnya, juga kerap bertanya bahkan mendesak agar sawahnya secepatnya dibajak untuk mengejar pola tanam seiring dengan datangnya musim penghujan,” ujar K Sijabat, Rabu (6/4/2022).
K Sijabat juga menuturkan, di Kecamatan Dolok Pardamean belum tersedia tempat untuk Pengisian Bahan Bakar (Pom Bensin) yang ada di Kota Turis Parapat dan di Pematang Raya dan Simarimbun PematangSiantar sehingga membuat selalu kesulitan, di samping itu juga jauh.
“Sebelumnya untuk BBM traktor di Kecamatan Dolok Pardamean kita beli dari Kota Turis Parapat dan Pematang Siantar dengan menempuh perjalan dua jam, sudah jauh belum tentu ada Solar bersubsidi,” sebutnya.
Lebih lanjut, K Sijabat menceritakan, belakangan ini para pemilik traktor di Dolok Pardamean sudah tidak mau lagi untuk membeli BBM dengan sendiri-sendiri baik itu ke Pom Bensin yang ada di Kota Parapat maupun ke PematanganSiantar. “Dengan alasan terlalu jauh, sudah jauh belum tentu ada,” imbuhnya.
“Tidak mungkinlah setiap hari kita datang untuk membeli BBM dengan menempuh perjalanan dua jam, berarti empat jam lah waktu kita satu hari pulang pergi hanya untuk membeli BBM. Kalau setiap hari kita ke Pom bensin, mapan lagi kita bekerja membajak sawah para petani,” sebutnya.
Sementara itu, Marga Dabukke yang juga pemilik traktor menyampaikan, beberapa tahun terakhir ini para pemilik tractor meminta tolong kepada salah seorang pemilik kendaraan roda empat untuk membantu mengangkut BBM.
“Namun beberapa minggu terakhir ini, pemilik kendaraan roda empat tersebut mengaku sulit untuk mendapatkan BBM Solar bersubsidi,” ungkapnya.
Salah seorang pemilik Kapal tradisional ketika ditemui Kru Sumutcyber.com, di Pelabuhan Kapal Motor Tigaras yang juga dibuat pusing dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berharap agar pemerintah tidak mempersulit masyarakat di tengah sulitnya perekonomi akibat wabah pendemi.
“Janganlah tengah sulitnya ekonomi akibat wabah pendemi Covid-19, para pemilik kapal tradisional dipersulit untuk mendapatkan BBM khususnya untuk operasional kapal tradisonal di kawasan Danau Toba terlebih menjelang libur Idul Fitri ini,” ujar Marga Sitio.
Sitio juga mengatakan, sudah 76 Tahun Indonesia merdeka ( SPBU ) Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum belum ada di Dolok Pardamean, sehingga meminta bantuan dari salah seorang warga yang memiliki roda empat untuk membantu kami mengangkut BBM untuk keperluan masyarakat luas. (SC-K7TG)