Pelanggan PLN Tanjungbalai Kecewa, Rumah Pakai Listrik Prabayar, Tapi Ada Tagihan Rp2,8 Juta

Sumutcyber.com, Tanjungbalai – Konsumen atau pelanggan PLN (Perusahaan Listrik Negara) Tanjungbalai kecewa. Pasalnya, Suradi warga Kapias Batu 8, Dusun 4, Desa Kapias Batu 8, Kec. Tanjungbalai diminta membayar tagihan listrik sebesar Rp2,8 juta, padahal rumahnya memakai listrik token atau prabayar.

Dia menceritakan, pada 12 Januari 2023 ada 3 petugas PLN datang ke rumah menggunakan mobil bergambarkan PLN untuk melakukan pencabutan meteran, disebabkan terjadinya error atau kelebihan arus sehingga meteran harus dibawa ke kantor PLN.

Bacaan Lainnya

“Ada 3 orang petugas PLN datang ke rumah, kata orang itu meteran saya error sehingga harus dibawa ke kantor, dan saya disuruh ke kantor untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait meteran listrik saya,” ucapnya kepada wartawan, Kamis (2/2/2023).

Atas saran dari PLN,  pada 13 Januari dirinya datang ke kantor PLN Tanjungbalai. Alangkah terkejutnya, Suradi disebut memiliki tagihan Rp2.800.000. “Padahal selama ini saya pakai meteran token, dan selalu saya isi. Alasan mereka bahwa ada arus listrik yang tidak masuk ke meteran, namun masuk ke sistem mereka sehingga saya harus membayar tunggakan sebesar itu. Padahal itu bukan kesalahan saya, kalau memang saya yang salah curi arus, berapapun saya bayar bang, inikan kesalahan dari PLN,” tegas Suradi.

Bukan hanya itu saja, Suradi juga mengatakan bahwa pihak PLN mengantarkan surat panggilan 2 dan 3 secara bersamaan di hari yang sama namun isi surat tanggal berbeda.

“Entah kapan panggilan 1, tiba-tiba sudah panggilan 2 dan 3 bang, itu pun di tanggal 24 Januari diantar sekaligus. Bahkan surat peringatan diantar pada tanggal 1 Februari dan langsung dilakukan pemutusan oleh pihak PLN yang didampingi pihak APH,” kata Suradi.

Namun, Sumutcyber.com hingga berita ini ditayangkan belum mendapatkan konfirmasi. Saat awak redaksi media ini mengkonfirmasi Rabu, 1 Februari ke kantor PLN Jln. Jend. Sudirman, No. 104, Kota Tanjungbalai, salah seorang petugas security mengatakan manajer dan humas PLN sedang tidak berada di tempat. Saat dihubungi, manajer tidak menjawab telpon dan pesan whatsapp wartawan. (SC-HNS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *