Medan – Ketua DPRD Sumut, Sutarto, memilih pakaian adat Jawa,saat mengikuti prosesi upacara peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila, di Lapangan Astaka,Willem Iskandar, Sabtu (1/6/2023).
Pantauan lapangan, Pria kelahiran Wonorejo 22 Februari 1962 ini mengenakan pakaian adat Jawa dengan baju surjan lurik lengkap dengan blankonnya.
Hadir pada acara tersebut Pj Gubsu Hasanuddin dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah lainnya.
Sutarto mengatakan, Sumatera Utara merupakan miniatur Indonesia yang terdiri dari beragam agama, suku dan etnis.
“Menurut saya, harmoni dalam perbedaan itu merupakan anugerah. Namun harus diingat, perbedaan itu pasti akan tetapi persatuan adalah mutlak. Berbeda-beda namun kita tetap satu,” katanya.
Sutarto mengatakan, Sumut memiliki ragam budaya yang kaya, terutama dalam seni, musik, tarian tradisional, hingga pesona pariwisata yang mengagumkan.
“Kita patut bersyukur selain sumber daya alam, Sumut begitu kaya dengan ragam budayanya dan pariwisata kaliber dunia,” tambahnya.
Sutarto menjelaskan perbedaan yang menjadi realitas sosial di Sumatera Utara harus dihormati, dijaga dengan toleransi, saling menghargai dan menghormati.
“Dalam adat Jawa terbiasa dengan nilai ‘Ewuh Pakewuh’, saling menghormati ke orang yang lebih tua dan menghargai bagi yang muda,” ucapnya.
Bagi Sutarto, ke depan Sumatera Utara akan menghadapi pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur dan Kepala Daerah di 33 kabupaten/kota.
“Bila kita selalu menjaga toleransi, insya Allah momentum pilkada nanti berjalan lancar dan Sumut tetap damai dalam kebhinnekaan,” pungkasnya. (SC03)