Toba – Pemkab Toba mengoptimalkan penurunan insidensi angka pasien penyakit Tuberculosis (TBC) melalui kegiatan Inovasi Daerah Dinas Kesehatan untuk Penemuan Orang Terduga (POT) yang terduga mengidap penyakit TBC dengan jemput bola hingga kerumah terduga pasien. Inovasi ini sebagai upaya mempercepat deteksi dini bagi warga terduga penyakit tuberkukosis.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan melalui Nakes (bidan desa) telah membagikan isian formulir (scanbarcode) bagi masyarakat. Jika ada yang mengalami batuk berdahak lebih dari 2 minggu, masyarakat dianjurkan untuk menghubungi bidan desa setempat. Nanti bidan desa akan menyambangi rumah terduga pasien untuk mengambil sampel dahak.
Masyarakat tidak harus datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan. Cukup dengan memberitahukan kepada bidan desa setempat dan mengisi formulir scanbarcode, nanti bidan desa yang datang jemput bola kerumah terduga pasien.
Ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya yang jauh dari fasilitas kesehatan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Toba, Mangapul Pardede saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jumat (26/4/2024).
Mangapul Pardede juga mengungkapkan, sampel dahak yang diambil akan dilakukan pemeriksaan dan jika hasilnya positif TBC, akan dilakukan pengobatan sesuai anjuran dokter.
Inovasi ini merupakan target Pemerintah RI, bahwa Indonesia Eliminasi TBC tahun 2030. Pemkab Toba sendiri menargetkan Eliminasi TBC pada tahun 2028 dengan mengusung motto “TOSS TBC” TEMUKAN, OBATI SAMPAI SEMBUH TUBERCILOSIS.
Sebagai informasi, tahun 2023 pasien TBC di Toba sebanyak 648 orang. Penurunan angka TB pada tahun 2024, Pemkab Toba menargetkan 50℅ (sebanyak 324 orang). (SC-JT)