Mahasiswa Praktikum FISIP USU Dampingi Anak Panti Asuhan Belajar Alphabet Gunakan Media Gambar dan Bermain

Sumutcyber.com, Medan – Kegiatan Praktikum 2 yang dilaksanakan di Panti Asuhan Kasihani Anak Indonesia, yang berlokasi di Jl. Sembada No.236, Padang Bulan Selayang II, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, dengan mahasiswi praktikan yaitu Nanda Hadiarty dengan NIM 180902070 dan supervisor sekolah yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga S.Sos, M.Kesos.

Kegiatan PKL 2 ini berlangsung kurang lebih selama 4 bulan, yang dimulai dari pertengahan bulan September 2021 sampai awal Desember 2021.

Bacaan Lainnya

Panti Asuhan Kasihani Anak Indonesia sudah mendapat pengesahan sesuai badan hukum pada tanggal 1 Maret 2021 dan menampung 15 anak yang berusia 4,5 tahun sampai 16 tahun.

Awal pertemuan PKL 2 dibuka dengan pertemuan Nanda dan rekannya bersama penjaga panti asuhan untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan praktikum 2 di Panti Asuhan Kasihani Anak Indonesia, selain itu juga melakukan perkenalan dengan anak anak dan penyesuaian dengan kegiatan yang biasa dilakukan oleh anak anak di panti asuhan.

Di pertengahan bulan September Nanda dan Rekannya memulai kegiatan PKL 2, kegiatan awal yang dilakukan oleh praktikan tentu pendekatan diri dengan para anak anak panti melalui pemberian bantuan belajar, membantu anak anak dalam mengerjakan tugas, pemberian materi mengenai bahasa inggris, matematika.

Tidak hanya melakukan kegiatan belajar mengajar, Nanda dan rekannya juga mengajak anak anak panti asuhan bermain untuk melepas jenuh mereka. Selama proses pendekatan dan pengenalan ditemukan bahwasannya masih ada anak yang belum mengenal huruf alphabet dan membaca.

Selama proses PKL ditemui bahwasannya anak anak di panti asuhan mengalami kesulitan belajar, sulit fokus serta sulit memahami materi dari sekolah, ditambah lagi dimasa daring seperti sekarang ini. Selain itu ditemukan masih ada anak anak yang tidak mengetahui huruf alphabet dan belum bisa membaca dengan fasih padahal sudah menginjak kelas 4 SD.

Di bulan Oktober tepatnya tanggal 20 Oktober 2021, Nanda mulai merencakan mini project yang akan dilaksanakannya. Dengan didasari oleh kenyataan bahwa ada anak anak panti asuhan yang masih belum mengenal huruf alphabet, Nanda berinisiatif untuk melakukan mini project dengan fokus untuk mengembangkan minat anak anak panti asuhan dalam belajar Alphabet melalui metode gambar dan permainan.

Nanda merancang kegiatan sederhana untuk membantu anak anak yang merupakan murid SD agar dapat lebih cepat tangkap dalam belajar huruf Alphabet. Oleh karena itu dengan bermodalkan pembelajaran dengan metode gambar dan bermain diharapkan dapat menjadi jembatan untuk anak anak menjadi lebih fokus selama proses pembelajaran.

Metode yang dilakukan Nanda dalam membantu anak anak adalah dengan menggunakan metode groupwork.

Metode groupwork yang digunakan Nanda adalah metode groupwork secara umum, dengan berfokuskan pada 5 point tahapan Groupwork yaitu Tahap Assesment, Tahap Planning,  Tahap Intervensi, Tahap Evaluasi dan Tahap Terminasi.

Penjabaran tahap Groupwork yang telah dijalankan Nanda selama kurang lebih satu bulan adalah sebagai berikut :

Tahap Assessment

Menjalin relasi awal dengan klien dengan menerapkan teknik diskusi kelompok dengan 4 anak SD yang memiliki kesulitan memahami huruf alphabet.

Pertemuan kedua dengan klien nanda menggunakan metode PRA melalui pendekatan Non- Direktif dengan membuat bagan analisa sebab akibat untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang anak anak sulit sekali menghafal huruf alphabet. Dengan menggunakan tools methodology for participatory assessment (MAP) ditemukan beberapa permasalahan dibalik sulitnya anak dalam belajar huruf, yaitu sulitnya berkonsentrasi dan susana belajar yang kurang bervariasi dan membosankan meningkatkan kejenuhan pada anak. Hasil tersebut sejalan dengan pendapat bahwasannya sulitnya anak berkosnentrasi dalam belajar salah satunya disebabkan oleh pengajaran guru yang tidak menarik dan membosankan (Latifah dan Habib, 2014).

Tahap Planning

Dengan mengkaji ulang bagan analisa sebab akibat ditemui permasalahan inti dari anak susah memahami adalah rasa jenuh dan kurang interaktif selama belajar.

Setelah melakukan pengkajian masalah, nanda memberikan kuis pada anak anak bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak dalam penghafalan huruf alphabet mereka.

Setelah melakukan kuis didapati anak masih belum mengenali dasar dari huruf alphabet, oleh karen itu nanda akan membentuk beberapa pembelajaran melalui gambar atau video dan permainan.

Tahap Intervensi

Selama tahap intervensi didapati perkembangan anak dalam pemahaman dasar huruf alphabet.

Pemberian materi pertama adalah lembar kerja mengenai alphabet.

Pemberian materi kedua adalah melalui video interaktif ABC.

Pertemuan akhir tahap intervensi nanda mengajak klien bermain tissue dengan tetap memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan alphabet.

Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi nanda memberikan kuis lisan sdengan 4 orang anak yang telah dipilih diawal. Dari tahap evaluasi ditemukan perkembangan yang cukup signifikan, anak anak sudah mengenali huruf alphabet walaupun ditanya secara acak susunan dari hurufnya.

Tahap Terminasi

Tahap terminasi merupakan tahap dimana sudah selesainya hubungan secara formal dengan kelompok. Pada tahap ini nanda mengajak seluruh anak panti untuk duduk dan membicarakan kesan dan pesan yang telah mereka dapat selama proses praktikum berlangsung.

Berdasarkan 5 tahap yang sudah dilakukan tadi, dapat dilihat bahwa sudah terlihat perkembangan yang lumayan pesat dari anak dalam belajar menghafal alphabet. Upaya pembentukan lingkungan belajar sesuai dengan teori yang disinggung sebelumnya pembentukan lingkungan belajar yang interaktif dan menggunakan media gambar, video dan melalui permainan berhasil meningkatkan minat, konsentrasi dan anak anak sudah mengenali huruf dengan baik.

Di akhir praktikum, sekitar akhir November sampai awal Desember, kegiatan yang dilakukan Nanda diapresiasi oleh anak anak yang awalnya kesulitan mengenal huruf sangat berterima kasih atas kehadiran Nanda mereka merasa sangat terbantu walaupun dalam kurun waktu yang terbilang sangat singkat tetapi dianggap dapat membantu dalam mengenali alphabet sekaligus memberikan permainan yang interaktif. (Nanda Hadiarty)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *