KPCDI Minta Baskami Ginting Dorong Pemprov Sumut Benahi Fasilitas Pasien Cuci Darah

Sumutcyber.com, Medan – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting menerima kedatangan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Sumatera Utara, Sabtu (3/6/2023).

Kepada awak media, Baskami mengatakan pertemuan itu menyangkut kegiatan-kegiatan KPCDI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit ginjal.

Bacaan Lainnya

Juga terkait, fasilitas hemodialisis alias cuci darah yang ada di  rumah sakit milik pemerintah di seantero Sumatera Utara.

“Saya mendapat banyak masukan sekaligus keluhan mengenai pelayanan bagi pasien cuci darah di beberapa rumah sakit. Saya masih meminta agar data-data yang disampaikan, dikumpulkan agar dapat mendorong Dinas Kesehatan melakukan perbaikan,” katanya.

Menurut Baskami, pelayanan kesehatan bagi warga Sumatera Utara, termasuk fasilitas cuci darah untuk pasien harus ditambah. Tak hanya itu, penguatan kapasitas SDM bagi perawat hemodialisis juga harus dilakukan.

“Masukan dari rekan-rekan KPCDI, maka rumah-rumah sakit pemerintah sudah selayaknya tidak ada masalah dengan fasilitas hemodialisis ini. Kita harus berikan pelayanan terbaik,” tambahnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, untuk menekan angka penderita penyakit ginjal, ia mengharapkan agar Dinas Kesehatan intens dalam melakukan edukasi kepada masyarakat.

“Saya sempat terkejut mendengar banyaknya penderita penyakit ginjal dari anak-anak muda, karena mereka masih minim tentang penyebabnya. Maka harus didorong ini, supaya anak-anak kita tidak terkena penyakit ginjal itu,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KPCDI Cab Medan Korwil Sumut, Imma Yuliana Siahaan mengatakan, KPCDI berharap semua rumah sakit baik tipe A, B, C dan klinik hemodialisis di Sumut harus memiliki pelayanan maksimal.

“Baik pasien BPJS dan non BPJS harus sama pelayanannya. Tidak ada kesenjangan.  Ini yang kami harapkan,” tambahnya.

Imma mengatakan, pada beberapa rumah sakit milik pemerintah memiliki pelayanan cuci darah berbeda-beda.

“Misalnya di RS Haji Medan dengan Pringadi berbeda. RS Haji hanya cek lab dan dapat e-poetin saja. Sementara di Pringadi mendapat cek lab komplit dari zat besi, serology dan lainnnya. Juga obat-obatan yang lengkap,” tambahnya.

Menurut Imma, banyak rumah sakit yang sering mengalami kendala pada mesin cuci darah, yang selama ini dikeluhkan oleh pasien.

“Kurangnya pengawasan membuat minimnya pelayanan rumah sakit terhadap pasien cuci darah,” tambahnya.

Imma berharap, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting dapat mendorong Pemprovsu melalui Dinkes untuk pembenahan fasilitas bagi para pasien cuci darah.

“Kami berharap pelayanan maksimal. Karena banyaknya keluhan selama bertahun-tahun dari pasien seluruh daerah di Sumut ini,” pungkasnya. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *