Sumutcyber.com, Medan – Meski memiliki nama besar selaku penggagas relawan di bidang sosial Komunitas Sedekah Jumat (KSJ), namun Kombes (Purn) Ikhwan Lubis SH MH mengaku sudah berkomitmen untuk tidak mencampurkan kepentingan politik dengan keberadaan para individu yang tergabung dalam KSJ tersebut.
Mantan Kapolres Belawan dan Kapolres Batubara ini mengatakan, jumlah relawan yang tergabung dalam KSJ memang sangat menggiurkan untuk dijadikan komoditas politik untuk meloloskannya ke Senayan. Akan tetapi, menurutnya komunitas yang berbasis kegiatan sosial kemanusiaan tersebut tidak tepat untuk dicampuradukkan dengan kepentingan politik.
“KSJ adalah organisasi yayasan sosial tidak boleh dikaitkan dengan politik,” katanya, Kamis (6/10/2022).
Sosok dermawan yang kini sudah terdaftar sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) di Partai Nasdem ini menambahkan, KSJ merupakan komunitas yang bergerak di bidang sosial. Mereka berasal dari berbagai latar belakang baik pandangan politik maupun latar belakang identitas lainnya.
Dengan begitu, ia menilai keindahan dalam bingkat keberagaman di komunitas tersebut harus dirawat sebagai komunitas yang fokus pada aksi-aksi sosial kemanusiaan.
“KSJ sudah banyak terbentuk di Riau, Sumatera Utara, Aceh bahkan di Jakarta, Jawa Barat dan Jatim. Para relawannya sudah sampai di tingkat kabupaten hingga desa. Dan bukan hanya muslim, saudara-saudara kita dari Nasrani, Budha dan lainnya juga ada yang tergabung didalamnya,” ujarnya.
Ikhwan mengatakan, untuk kebutuhan politik ia akan mengandalkan berbagai program gagasan yang bermanfaat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi dan misi dari Partai Nasdem selaku partai yang selalu mengusung misi restorasi.
“Intinya kegiatan sosial yang selama ini saya gagas tidak boleh dibawa ke politik,” pungkasnya.
Diketahui, Ikhwan Lubis merupakan sosok yang sangat berperan dibalik munculnya KSJ yang banyak membantu kalangan anak yatim. Ia menggagas aksi ini saat masih aktif bertugas sebagai anggota Polri. Keterlibatannya dalam komunitas tersebut membuat ia bahkan dijuluki pahlawan yatim. (rel/SC06)