Karo – Mess Sempurna di Desa Lau Gumba Sempajaya, Berastagi satu di antara pesanggrahan Bung Karno di Sumatera Utara, selain di Parapat Kabupaten Simalungun dan Kotanopan Mandailing Natal.
Saat berkunjung ke Mess Sempurna, Ketua DPRD Sumatera Utara Sutarto minta agar tempat-tempat yang memiliki nilai historis termasuk, Mess Sempurna menjadi ikon wisata edukasi bagi masyarakat.
Dari pantauan di lapangan, Sutarto didampingi Kepala Pengelola Mess Sempurna, Pahala Siregar perwakilan Biro Umum dan Perlengkapan Setda Pemprovsu Rumani Tarigan Sibero beserta jajaran.
Sutarto mengatakan, keberadaan Pesanggrahan Bung Karno di Sumatera Utara sarat dengan nilai historis, tentang perjuangan sang proklamator.
“Ini kali pertama kunjungan kerja saya ke luar kota, setelah dilantik sebagai Ketua DPRD Sumut. Saya ingin melihat bagaimana pengelolaan Pesanggrahan Bung Karno yang berada di bawah pemerintah provinsi,” katanya, Selasa (4/6/2023) lalu.
Sutarto meminta Pemprovsu agar memberikan papan penanda keberadaan ‘Pesanggrahan Bung Karno’ di Mess Sempurna, Lau Gumba Berastagi. “Saya meminta di Mess Sempurna ini, agar ada plang nama ‘Pesanggarahan Bung Karno’, yang bisa dibuat sebagai penanda ke masyarakat bahwa di mess ini, terdapat peninggalan Bung Karno ketika diasingkan dulu,” tambahnya.
Sutarto juga mendorong Pemprovsu bersama Beranda Warisan Sumatera (BWS) dan Yayasan Bung Karno untuk menambah koleksi, buku maupun replika benda-benda peninggalan sang proklamator tersebut.
“Agar muatan edukasinya bertambah, saya meminta untuk buku-buku tentang Bung Karno, kemudian replika benda-benda maupun foto-foto dan ilustrasi perjuangan Bung Karno dahulu ditambah di sini,” jelasnya.
Ia mengapresiasi upaya revitalisasi yang dilakukan Pemprovsu atas tiga pesanggrahan Bung Karno di Sumatera Utara. “Kalau di mess ini (Mess Sempurna), saya melihat banyak sudah perbaikan dan kapasitas penginapannya semakin banyak, semakin nyaman dan bangunannya semakin baik,” ungkapnya.
Menurut Sutarto, Pemprovsu harus berperan penting dalam mewujudkan wisata edukasi sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi para generasi penerus. “Sehingga wisatawan yang menginap di sini mendapatkan nilai edukasi. Ada transfer of knowledge, selain rekreasi dan berwisata. Provinsi kita sangat kaya akan nilai sejarah,” jelasnya.
Tak sampai di situ, Sutarto juga mendorong Sumatera Utara megupayakan ‘Digital tourism’ untuk seluruh destinasi wisatanya. ” Sebagai strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Sumut melalui berbagai platform, termasuk konten kreatif dalam media sosial,” jelasnya.
Menurut Sutarto, digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata, nilai historis berikut narasi, secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Sumut.
” Di mancanegara telah dikenal luas Tourism Information Center (TIC) yang menyediakan informasi wisata untuk wisatawan, tentang tempat wisata, akomodasi, transportasi, dan layanan lainnya,” jelasnya.
Sehingga,lanjut Sutarto para wisatawan dipermudah untuk mendapatkan informasi, memberi saran dan masukan terkait layanan maupun kondisi infrastruktur maupun sarana dan pra sarana di berbagai spot wisata, Sumut.
“Kita inginkan Sumut dapat memaksimalkan potensi wisata yang sedemikian besar sehingga dapat menambah PAD dan kesejahteraan masyarakat terkhusus para pelaku wisata dan UMKM kita,” ujarnya. (SC03)