Kelompok Pengrajin Jamu tradisional Jawa mendapat pembinaan dari TIM Pengabdi Unimed

Sumutcyber.com, Sergai – Desa Manga Dua Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai banyak potensi yang dapat dikembangkan. Salah satu potensi yang dilihat oleh Dosen Unimed Prof. Herbert Sipahutar, M.Si., Ph.D adalah tradisi masyarakat desa tersebut yang terus menjankan budaya Jawa yang mereka miliki untuk pengurusan ibu sejak hamil, melahirkan hingga anak yang dilahirkan turun tanah.

Kelompok yang menjalankan tradisi ini diketuai oleh Ibu Yanti yang berda di Dusun Satu. Ibu yanti mempunyai keahlian yang didapatkan secara turun temurun dari leluhurnya sehingga masyarakat sekitar menggunakan jasanya untuk menjalankan budaya yang diiliki oleh masyarakat sekitar.

Falam kesehariannya, ia berkeliling kampung untuk membantu masyarakat sekitarnya untuk merawat ibu hamil, bayi pasca kelahiran hingga turun tanah.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh ibu yanti adalah proses pembuatan jamu yang masih tradisinal sehingga membutuhkan sentuhan dari berbagai pihak.

Kelompok dosen pengabdi dari Universitas Negeri Medan melakukan pendampingan untuk dapat membantu ibu yanti dalam memproduksi jamunya sendiribaik itu utk kebutuhan ibu hamil maupun perwatan bayinya.

Bacaan Lainnya

Transfer teknologi berupa pelatan mesin telah diberikan oleh tim pengabdi agar dapat memudahkan ibu yanti dalammemproduksi jamunya. Disamping kemudahan produksi juga mendapatkan sering pengetahuan agar produk jamu yang dihasilkan lebih berkualitas.

Dengan demikian diharapkan kelompok ibu yanti dapat menjalankan tradisinya dilingkungan dengan baik dan memberikan dampak keshatan pada masyarakat serta perkonomian keluarga bagi kempok yang menjalankan tradisi yang sudah turun temurun. (Rel/SC01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *