Gubsu Edy Rahmayadi Punya Sisa Jabatan Dua Tahun Lagi, Fokus Tuntaskan RPJMD

Sumutcyber.com, Medan – Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah bakal fokus mengejar capaian sesuai program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), di sisa sekitar dua tahun lagi memimpin Provinsi Sumut.

Secara garis besar pembangunan dalam jangka pendek, menurut Edy, adalah penanganan dampak Covid-19. Kemudian jangka menengahnya yakni pembangunan yang direncanakan, terkhusus Sport Center Sumut dan juga pembangunan power plant atau PLTGU di Kabupaten Batu Bara.

Menurut dia, pandemi harus diatasi dengan baik sehingga sektor pembangunan, kesejahteraan rakyat melalui indikator peningkatan ekonomi, dapat diimplementasikan.

“Sesuai program RPJMD. Kalian pasti sudah taulah itu apa-apa saja. Nanti tak pakai uangnya untuk pembangunan, covid-nya yang tak tertangani. Covid-nya tertangani pembangunannya tertunda,” ujarnya menjawab wartawan menyikapi tiga tahun dirinya dan wakil, Musa Rajekshah memimpin Sumut, Senin (6/9/2021).

Bacaan Lainnya

Diakuinya, masih banyak kelemahan dan kekurangan yang dikerjakannya selama tiga tahun ini memimpin Sumut. Begitupun, ia menyebut, bukan berarti tidak ada program pembangunan yang berhasil. Dari pembangunan nonfisik, ungkap Edy, Pemprovsu banyak diapresiasi pemerintah pusat.

“Nonfisik kita itu rata-rata kalau nggak nomor satu, nomor dua, nomor tiga. Kita terbaik. Yang kemarin itu SAKIP itu yang nomor 33, sekarang sudah nomor 12. Ada perbaikan administrasi. Tapi itukan tidak bisa kelihatan membangun fisik. Kalau fisikkan berupa gedung, tak bisa mendadak seperti itu,” katanya.

Catatan wartawan, soal penyesuaian RPJMD Sumut, Gubsu pernah memaparkan inti perubahan RPJMD Sumut 2019-2023 yang terangkum dalam delapan rencana perubahan prioritas pembangunan yakni; Peningkatan sarana dan prasarana ketenagakerjaan; Peningkatan akses dan mutu pendidikan; Konektivitas antarpusat pertumbuhan wilayah dan pusat-pusat produktivitas; Peningkatan sarana dan prasarana layanan kesehatan; Peningkatan nilai tambah sektor agraris; Peningkatan nilai tambah sektor pariwisata; Peningkatan sosial kemasyarakatan dan olahraga; Reformasi birokrasi, tata kelola pemerintahan dan layanan publik.

Peningkatan sarana dan prasarana ketenagakerjaan misalnya, adalah pembangunan Pusat Balai Latihan Kerja Terpadu (BLK Centre). Adapun prioritas kesehatan, yakni peningkatan sarana dan prasarana layanan di RS Haji Medan dan RS Jiwa Prof Muhammad Ildrem.

Sementara sektor pendidikan, antara lain revitalisasi 4 SMA negeri sebagai pilot project sekolah bersih, pembangunan 22 sekolah baru (SMA dan SMK). Untuk konektivitas antarpusat pertumbuhan wilayah dan pusat-pusat produktivitas, diantaranya peningkatan ruas jalan menuju Bukit Lawang dan Tangkahan, dan peningkatan ruas jalan Pantai Timur.

Kesempatan itu, Edy mengaku masih banyak yang harus dibenahinya terkait janji kampanye ‘Sumut Bermartabat’ yang menjadi tagline pasangan berakronim Eramas tersebut.

“Khusus untuk Eramas tiga tahun, iya saya minta maaflah kepada rakyat Sumatera Utara saya belum bisa memberikan hal yang terbaik,” ujarnya.

Ia tidak membantah jika ekspektasi masyarakat sangat tinggi terhadap kepemimpinan Eramas. Akan tetapi, menurutnya, berbagai persoalan yang terjadi di Sumut turut membuat kinerja mereka belum mampu memenuhi ekspektasi dimaksud. Salah satunya karena dampak covid. Pun begitu, ia tidak mau menjadikan itu sebagai pembenaran.

“Iya semua pasti tahu. Tahun pertama kita menyelesaikan utang. Tahun kedua kita refocusing dan disibukkan dengan kegiatan Covid-19 sampai saat ini. Ini yang harus kita kerjakan. Sebenarnya saya berusaha semampu saya untuk memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Edy pun tak menampik adanya pihak-pihak yang tidak puas dengan kinerjanya selama tiga tahun ini. Termasuk persoalan gonta ganti pejabat yang tak siap-siap sampai kini. “Ya gak tuntas memang, orangnya dites pun tak lulus-lulus,” katanya.

Menurutnya pendapat tersebut sah-sah saja dan tidak perlu dibantah. Ia meminta kepada para pihak yang menilainya belum berhasil, agar memberikan masukan dan pendapat untuk membangun Sumut.

“Saya tak tau siapa yang ngomong, kalau lebih baik berikan konsep tulisan yang bagus, masukan yang bagus. Eramas ini jelek kasihkan yang bagus nanti kita kerjakan konsepnya. Sekali lagi saya mohon maaf, saya akan berbuat yang terbaik. Tetap kita punya cita-cita dan doa. Untuk itu mari kita bersama-sama,” pungkasnya. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *