Sen. Mei 6th, 2024

Gandi Parapat tak Setuju Masyarakat yang Marahi Petugas Pos Penyekatan Mudik Diberi Sanksi Hukum: Selesaikan dengan Saling Memaafkan Saja

By Redaksi Mei18,2021

Sumutcyber.com, Medan – Masyarakat yang memarah-marahi bahkan memaki petugas Pos Penyekatan Mudik karena disuruh putar balik semakin banyak, bahkan videonya viral di sejumlah media sosial.

Karenanya, pengacara kondang Hotman Paris ikut menyoroti sikap penumpang yang marah dan memaki-maki petugas saat diminta memutar balikkan kendaraan mereka.

Dikutip dari okezone.com, Hotman melalui akun Instagramnya tampak meminta Kapolri dan Kapolda Jawa Barat untuk mengusut kasus tersebut. “Bapak Kapolri & Kapolda Jawa Barat: mohon perintahkan agar proses hukum ditempuh terhadap penumpang mobil ini yg melawan petugas larangan mudik dengan kata-kata yang amat ……?,” tulis Hotman pada unggahan foto mobil tersebut.

Begitu juga dengan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Dia menyarankan, agar masyarakat tersebut tak hanya meminta maaf. Tetapi diberi sanksi kerja sosial.

“Harus ada hukuman keras, agar masyarakat juga bisa lebih menuruti aturan dan menghargai petugas yang bekerja. Hukumannya bisa dengan kerja sosial,” jelas Sahorni dikutip dari liputan6.com.

Menanggapi hal ini, Koordinator Wilayah (Korwil) Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia ( PMPHI) Sumatera Utara (Sumut), Drs Gandi Parapat tak setuju atas usulan Hotman Paris dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

“Masyarakat yang memarah-marahi petugas ini insiden biasa, karena masyarakat panik dengan situasi sekarang ini. Apalagi di jalan pasti banyak problem di perjalanan panjang, mungkin mulai berangkat dari rumah, bisa beberapa kali ketemu dengan petugas. Begitu juga petugas bisa juga panik, kecapekan seharian menghadapi pemudik dengan pengawasan ketat, sehingga bisa terjadi pertengkaran. Tapi tak perlu masyarakat itu diberi sanksi hukum seperti yang disarankan anggota DPR RI dan pengacara itu, cukuplah diselesaikan dengan cara saling memaafkan dan memahami,” tegas Gandi, Selasa (18/5/2021).

Dia mengapresiasi petugas kepolisian yang menyelesaikan fenomena masyarakat memarahi petugas itu dengan cara saling memaafkan dan memahami. Sebab, seperti itulah Polisi yang benar-benar menganyomi masyarakat dan bersama rakyat, bukan mencari persoalan dengan rakyat.

“Namanya manusia sangat wajar saling memaafkan. Jadi peristiwa yang viral ibu-ibu marah ke petugas yang akhirnya saling memaafkan dan memahami di kantor Polisi kemarin sangat kami apresiasi. Kami semakin hormat kepada Polisi yang memahami situasi masyarakat yang panik hingga marah,” imbuhnya.

Dia meminta anggota DPR RI Sahroni tidak mempersoalkan masyarakat yang memarah-marahi petugas pos penyekatan mudik. “Sebaiknya menjadi teladan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat yang saat ini sedang panik. Anggota DPR, pengacara juga pernah panik dan bisa saling marah-marah, tapi hal itu kemungkinan besar di luar kesadaran karena panik. Jadi mohonlah kepada DPR yang duduk enak di Senayan jangan urusi masalah yang sudah diselesaikan cara saling memaafkan dan memahami. Artinya, jangan buat masalah lagi dengan masalah yang sudah selesai, tapi selesaikan tugasmu masih banyak yang terbengkalai,” pungkas Gandi. (SC03)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *