Sumutcyber.com, Jakarta – Densus 88 Antiteror Polri mengungkap peran empat terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah. Keempat anggota JI yang ditangkap berinisial RAB, AJ, N, dan M.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan, N merupakan anggota JI dan berbaiat pada 2017. Selain itu, N juga peserta Sasana Satria Mas Purwodadi kelompok 1 angkatan ke-7 tahun 2018.
“N pernah mengikuti latihan bela diri wushu di Grobogan bersama dengan anggota JI, yang dipimpin oleh K. Dia aktif mengikuti kajian umum dan kajian khusus JI di Srondol,” tuturnya, dilansir dari laman humas.polri.go.id.
Ahmad melanjutkan, tersangka RAB merupakan anggota JI dan telah berbaiat pada 2013. RAB mengikuti seleksi penguatan fisik di rumah fitnes daerah Yogyakarta pada September 2012.
“RAB mengikuti pelaksanaan program selanjutnya di bawah kendali JP, juga merupakan peserta sasana angkatan kedua tahun 2013, bersama dengan A, M,” kata Ahmad.
Tersangka berikutnya, AJ, merupakan anggota JI yang telah ber-muahadah pada 2013. AJ mengikuti seleksi anggota JI di Kaliurang, Yogyakarta, pada November 2012. AJ menjadi peserta pelatihan di Sasana Satria Muda Ambarawa angkatan kedua pada awal 2013.
“Tersangka M yang merupakan pengembangan dari penegakan hukum tersangka S pada Agustus 2021. Saat itu, Tim Densus 88 Antiteror Polri mendapatkan barang bukti berupa senjata api Jenis M16, dua pucuk jenis FN dan satu pucuk jenis Revolver rakitan, serta lebih dari 100 butir amunisi,” katanya.
Ahmad mengatakan, M merupakan anggota JI Qoid Takwiyah di bawah T dan BY yang telah berbaiat pada tahun 2000. M juga alumnus Moro Filipina angkata kedua.
“M merupakan pelatih pada Tadrib Asykari tahun 2011 di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, bersama dengan S dan pernah berangkat ke Suriah tahun 2013 melakukan pelatihan sebagai kloter pertama dari Bidang Toliah atas perintah B,” ujar Ahmad. (SC03)