Sumutcyber.com, Jakarta – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyampaikan siap menjalankan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenai pengendalian inflasi daerah. Antara lain melalui peningkatan daya beli masyarakat, memastikan kelancaran jalur distribusi komoditas atau barang, hingga meningkatkan hasil produksi komoditas.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi usai mengikuti pengarahan Presiden RI Joko Widodo mengenai pengendalian inflasi daerah, tindak lanjut afirmasi bangga buatan Indoensia, dan pemasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (29/9). Juga hadir seluruh pejabat kementerian/lembaga, kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota, Kapolda, Pangdam, dan Kajati seluruh Indonesia.
“Sesuai dengan arahan Presiden, Pemprov Sumut akan terus berupaya menurunkan inflasi, mulai dari optimalisasi Dana Transfer Umum dan belanja tidak terduga, hingga terus memastikan ketersediaan barang maupun komoditas pangan kita,” kata Edy Rahmayadi.
Diketahui, inflasi Sumut pada Agustus mencapai 5,39% (year on year). Untuk terus menurunkan angka tersebut, menurut Edy Rahmayadi, daya beli masyarakat harus ditingkatkan, memperlancar distribusi komoditas atau barang, hingga peningkatan hasil produksi komoditas.
Selain itu, upaya penanggulangan inflasi juga dilakukan dengan menghemat pengeluaran atau belanja. Terutama yang tidak prioritas seperti rapat, perjalanan dinas dan studi banding, untuk dialihkan menjadi dana bantuan sosial, serta pemanfaatan Dana Transfer Umum (DTU) dan belanja tidak terduga.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga mengadakan operasi pasar terbuka, memberi bantuan kepada UMKM sektor pangan, peningkatan kerja sama antardaerah, peningkatan jalur distribusi barang. “Pemprov juga sudah mengimbau ASN untuk menanam cabai di rumah, minimal 10 polybag,” kata Edy.
Namun upaya tersebut membutuhkan dukungan seluruh pemegang kebijakan di berbagai sektor. Untuk itu, Edy mengharapkan sinergi dan kekompakan para pemegang kebijakan di Sumut terus dijaga.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan perekonomian dan situasi global sedang berada dalam ketidakpastian. Inflasi merupakan salah satu hal yang perlu dijaga kestabilannya agar Indonesia menghadapi ketidakpastian tersebut.
Dalam arahannya, Presiden mengatakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah dalam penanganan inflasi. Mulai dari pemanfaatan Dana Transfer Umum, menggunakan belanja tidak terduga, dan meningkatkan produksi komoditas pangan. Serta mengurus ongkos distribusi barang agar ketersediaan barang terus terjaga.
Jokowi juga menekankan bahwa kerja kompak merupakan hal yang wajib dilakukan. Sebelumnya Indonesia sudah pernah berhasil melewati pandemi Covid-19 dengan kekompakan.
“Kita harus kompak dan bersatu, dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai ke bawah dan semua kementerian lembaga seperti saat kita menghadapi covid, kalau covid kita bersama sama urusan inflasi ini kita harus bisa bersama-sama,” ujar Presiden. (SC02)