Sat Narkoba Polres Dairi Musnahkan Barang Bukti Narkoba Sebanyak 143,86 Gram Perayaan Natal Dinkes Medan Penuh Hikmat Satresnarkoba Polrestabes Medan Ratakan Barak Narkoba Sei Mencirim LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR Pakan Rabaa Solok Pemkab Toba Fasilitasi Kepemilikan SPP-IRT bagi Pelaku UMKM Asisten Perekonomian dan Pembangunan Resmi Buka Sosialisasi Jaring Komunikasi Sandi di Kabupaten Asahan

Sumut

Dua Pemuda Ini Jadikan Budaya Batak File Project

badge-check


					Dua Pemuda Ini Jadikan Budaya Batak File Project Perbesar

Sumutcyber.com, Tapanuli Utara – Frengki Talupan Sihombing dan keponakannya Hasiando Tambunan mempunyai keinginan untuk melestarikan seni Budaya Batak.

Ditemui di salah satu work shop pengrajin alat musik tradisional Batak di Kec. Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara Rabu, (19/10/2022), keduanya sedang mengamati kepiawaian pemusik dalam memainkan alat musik tradisional Batak seperti Taganing, Hasapi dan Suling (red-Gendang, Kecapi dan Seruling)

Terlihat kedua Inspirator muda ini serius menonton sinkronisasi dari pemusik saat memainkan instrumen musik budaya tradisional Batak.

Kepada sejumlah media Frengki Talupan Putera Sibolga ini menyampaikan, budaya Batak dalam bidang seni musik di sekitaran Tapanuli  semisal Kotamadya Sibolga sepertinya sudah hampir dilupakan atau dengan kata lain terpinggirkan.

Padahal menurutnya kota Sibolga dikenal dengan sebutan “Negeri berbilang Kaum”, sehingga sebagai orang Batak Toba dan putra Tapanuli, Frengki terinspirasi untuk melestarikan Budaya seni Batak di wilayah Tapanuli, dengan mengembangkan berbenah dalam pengembangan sanggar budaya seni.

“Saya lihat perkembangan budaya Batak Toba seperti di wilayah kotamadya Sibolga sudah kurang perhatian, padahal Sibolga dikenal dengan “Negeri Berbilang Kaum”.Yang artinya berbilang budaya,makanya saya berusaha agar generasi muda bisa berperan mengembangkan seni budaya Batak,” ungkap Frengki.

“Walaupun saya tidak bisa bermain musik namun saya penikmat seni, Akan tetapi sebagai orang Batak saya punya tanggung jawab untuk melestarikan dan mewariskan budaya Batak,” seraya mengakhiri.

Sementara Hasiando Tambunan Pemuda usia 26 tahun Putera Sipirok Tapsel yang saat ini sedang menempuh Strata-II di USU, berpendapat, “melestarikan Budaya Batak bisa dilakukan melalui sekolah sekolah dan sanggar seni,baik secara pangelaran maupun secara adat istiadat orang Batak.”

Dan sebagai pimpinan Yayasan Pendidikan SMK, Hasiando Tambunan yang bergerak dibidang sekolah model industri di Sipirok mengungkapkan pelestarian Budaya Batak nantinya akan menjadi file project yang dibiayai sendiri.

“Kedepan pelestarian Budaya seni Batak menjadi file project bagi yayasan, karena itu kita akan dirikan sanggar seni, dimana nantinya para generasi muda, akan tetap mengenal alat alat musik seni budaya tradisional Batak, ” imbuh Hasindo. (SC-Santo Manalu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sat Narkoba Polres Dairi Musnahkan Barang Bukti Narkoba Sebanyak 143,86 Gram

12 Desember 2024 - 21:20

Pemkab Toba Fasilitasi Kepemilikan SPP-IRT bagi Pelaku UMKM

12 Desember 2024 - 12:29

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Resmi Buka Sosialisasi Jaring Komunikasi Sandi di Kabupaten Asahan

12 Desember 2024 - 10:36

Wabup Asahan Hadiri Pembukaan Rakornas Perencanaan Pembangunan Daerah 2024

12 Desember 2024 - 10:31

Polsek Bandar Pulau Gelar Program Pemberian Makan Gratis untuk Siswa SD di Aek Songsongan

10 Desember 2024 - 20:49

Trending di Sumut