Menu

Mode Gelap
Jembatan Taman Cadika Medan Ambruk, Sejumlah Pengunjung Tercebur ke Danau Cagub Malut Benny Laos Meninggal dalam Kebakaran Speed Boat Bela 72 di Pelabuhan Bobong Kapolsek Sukaramai AKP Sukanto Berutu Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem Calon Gubsu Bobby Nasution Kampanye di Pakpak Bharat Muhaimin Iskandar Dorong Presiden Terpilih Jadikan Nawa Utama PKB Prioritas Program M. Rahmaddian Shah Lantik Pengurus PAC PP Medan Area Periode 2023-2026

Medan

DPRD Sumut Minta Biaya PCR di RS tak Dibebankan kepada Pasien

badge-check


					Iskandar Sinaga dan H. Syamsul Qamar Perbesar

Iskandar Sinaga dan H. Syamsul Qamar

Sumutcyber.com, Medan – Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumut Ir. Iskandar Sinaga mengungkapkan sebagian RS mewajibkan tes swab PCR (polymerase chain reaction) bagi pasien yang hendak menjalani rawat inap atau tindakan operasi elektif.

Namun, biaya swab PCR sebesar Rp800 ribu sampai Rp1,2 juta tersebut tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Artinya biaya PCR dibebankan ke pasien.

“Tes swab PCR itu mahal, sekitar Rp1,2 juta. Biayanya itu dibebankan ke pasien yang hendak mau jalani operasi, karena tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Jadi, kalau hasilnya positif atau negatif, pasien tetap bayar Rp1,2 juta. Saya dapat informasi ini dari masyarakat yang menyampaikan persoalan ini kepada saya,” kata Iskandar kepada wartawan, Senin (26/7/2021).

Dia mengaku heran tingginya biaya swab PCR  yang mencapai Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta. Tarif tersebut dinilainya cukup mahal bagi masyarakat yang saat ini sedang terdampak pandemi Covid-19.

“Kok mahal gitu ya, emangnya bahannya apa! Kalau mahal gitu, orang pun takut berobat ke RS karena mewajibkan PCR,” imbuhnya lagi.

Dia berharap, pemerintah menganggarkan untuk pengadaan alat PCR sehingga tidak dibebankan lagi kepada pasien.

“Kalau dibebankan kepada pasien, kita khawatir jadi ajang bisnis. Kita berharap pemerintah menganggarkan untuk pengadaan alat PCR. Kan banyak dana yang direfocusing, dialihkan ke situ. Jadi jangan bebani lagi kepada rakyat, sekarang perekonomian masyarakat sedang sulit akibat Covid-19 ini,” tegasnya.

Hal serupa juga disampaikan Anggota DPRD Sumut H. Syamsul Qamar. Disebutkannya, kewajiban PCR bagi pasien dibenarkan. Namun, Pemprovsu dalam hal ini Dinas Kesehatan Sumut harus juga memikirkan biaya yang dikeluarkan, karena membebani masyarakat Sumut.

“Dinkes Sumut harus mencari jalan keluar, apakah PCR ini subsidi atau dianggarkan pengadaannya, tidak boleh membiarkan seperti ini di tengah-tengah pandemi Covid-19, karena tidak semua memiliki kemampuan untuk membayar itu,” ungkapnya. (SC03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jembatan Taman Cadika Medan Ambruk, Sejumlah Pengunjung Tercebur ke Danau

13 Oktober 2024 - 22:03

Muhaimin Iskandar Dorong Presiden Terpilih Jadikan Nawa Utama PKB Prioritas Program

13 Oktober 2024 - 14:42

M. Rahmaddian Shah Lantik Pengurus PAC PP Medan Area Periode 2023-2026

13 Oktober 2024 - 10:01

Tingkatkan PAD, Bapenda Kota Medan Tagih Rp10,7 Miliar dari Wajib Pajak di 4 Kecamatan dalam 5 Hari

12 Oktober 2024 - 09:29

Terbantu Program UHC JKMB, 138 Warga Tunggak Iuran dan Tidak Terdaftar BPJS Kesehatan Berobat Gunakan KTP di Puskesmas Teladan

12 Oktober 2024 - 07:19

Trending di Medan