Sumutcyber.com, Jakarta – Di hari yang sama saat Muryanto Amin dilantik sebagai Rektor USU 2021-2026 oleh Ketua Majelis Wali Amanat DR Nurmala Kartini Panjaitan Sjahrir melalui virtual, Kamis (28/1/2021), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim juga secara virtual melantik Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) periode 2021-2025, Sumaryanto; Direktur Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, Supadma; serta sembilan pejabat struktural di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di Jakarta.
Para pejabat yang dilantik hadir di Kantor Kemendikbud dengan tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat, serta para pejabat yang hadir juga telah melakukan test swab antigen dengan hasil dinyatakan negatif dari Covid-19.
Kepada Sumaryanto, Mendikbud berharap perguruan tinggi yang dipimpinnya mampu mencetak tenaga pendidik dan tenaga profesional yang bukan hanya mumpuni di bidang keilmuannya, namun juga mampu berperan sebagai suri tauladan serta fasilitator dalam menanamkan nilai-nilai moral dan nilai-nilai budaya bangsa.
“Bagi yang nantinya menjalankan profesi sebagai pendidik atau menjalankan tugas profesional mereka di berbagai bidang lainnya, saya harap mampu memberikan pendidikan karakter bagi para siswa,” kata Mendikbud dalam sambutannya.
Mendikbud melanjutkan, hal ini akan terwujud jika di lingkungan perguruan tinggi tempat para mahasiswa menimba nilai-nilai pendidikan karakter diperkenalkan dengan baik dalam ruang pembelajaran maupun di ruang pergaulan. “Hal ini tentunya menjadi salah satu tugas pimpinan perguruan tinggi untuk menjamin terwujudnya penghargaan dan pelaksanaan nilai-nilai positif,” tegasnya.
Demikian juga kepada Supadma, Mendikbud mengatakan tugasnya adalah menjamin kebutuhan lokal masyarakat terpenuhi dalam konteks kemajemukan bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya Akademi Komunitas yang memiliki salah satu tujuan agar masyarakat berkesempatan mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau memenuhi kebutuhan khusus.
“Akademi Komunitas adalah salah satu contoh bahwa pendidikan mengakui keberagaman termasuk dalam kebutuhan mengakses pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan lokal,” jelas Mendikbud.
Untuk itu, kepada dua pimpinan perguruan tinggi tersebut, Mendikbud mengingatkan bahwa pada tingkat pendidikan tinggi masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dalam rangka melaksanakan transformasi pembelajaran. “Respon perubahan ekonomi dan sosial yang melaju kian cepat dengan cara menghasilkan lulusan yang unggul, kompeten, berbudaya, dan berkarakter serta mampu menghadapi tantangan zaman,” tutur Mendikbud.
Sebagai respon terhadap tantangan-tantangan tersebut, lanjut Mendikbud, Kemendikbud telah meluncurkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, di mana fokus pembelajaran berpusat pada mahasiswa sehingga mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri.
“Dengan demikian diharapkan mahasiswa akan lulus sebagai pribadi yang lebih kompeten, kreatif, inovatif, dan memiliki karakter kemandirian serta kewirausahaan yang kuat. Tentunya dibutuhkan komitmen dan kerja keras bagi para pimpinan perguruan tinggi dan seluruh civitas akademika serta para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Disamping mengangkat pimpinan perguruan tinggi, kepada sembilan pejabat struktural Kemendikbud yang dilantik, Mendikbud menegaskan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan dengan sungguh-sungguh. “Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), pastikan untuk bersikap sebagai perekat bangsa, jaga integritas, dan jagalah kepercayaan masyarakat yang telah memberikan amanah dengan sebaik-baiknya,” tegas Mendikbud.
Sembilan pejabat struktural yang dilantik oleh Mendikbud antara lain Sunarto sebagai Kepala Bagian Pengolahan Laporan Pengawasan, Sekretariat Inspektorat Jenderal; Harsono sebagai Kepala Bagian Tata Usaha, Sekretariat Inspektorat Jenderal; Undri sebagai Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Sumatera Barat; Ucu Suhermina sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal.
Selanjutnya, Zulkifli Harto sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepulauan Riau; Hendra Gunawan sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Jawa Barat; Neneng Kartiwi sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti; M. Sanggupri sebagai Sekretaris Lembaga Sensor Film; dan Abu Chanifah sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha, Sekretariat Lembaga Sensor Film. (SC03)