BSI New Normal dan CCEP Indonesia Resmikan Sekar Handycraft, Rumah Kreasi Daur Ulang Sampah

Sumutcyber.com, Medan – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dan Bank Sampah Induk New Normal (BSINN) kembali melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah dalam bentuk kreasi daur ulang dengan meresmikan Rumah Kreasi Daur Ulang Sampah ‘Sekar Handycraft’ sebagai kelompok binaan BSINN dan CCEP Indonesia.

Sekar Handycraft akan di jadikan sebagai Gallery Handycraft dan Pusat Pelatihan Kreasi Daur Ulang Sampah berbasis komunitas.

Kegiatan peresmian dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti pemotongan pita dan pemotongan tumpeng oleh DLH Kota Medan, Camat Medan Tuntungan, Direktur BSINN dan Perwakilan Manajemen CCEP Indonesia.

Selain itu juga ada penyerahan penghargaan kepada peserta pelatihan kreasi daur ulang sampah yang dilakukan sebelumnya serta penandatangan MoU antara BSINN (sebagai pendamping) dengan Sekar Handycraft (sebagai kelompok UMKM yang melakukan kreasi daur ulang sampah menjadi handycraft).

Bacaan Lainnya

Rohayati, Founder dan Ketua Kelompok Sekar Handycraft, mengucapkan banyak terima kasih kepada DLH Kota Medan, Dinas Koperasi Medan, Camat Medan Tuntungan dan Lurah Ladang Bambu yang selama ini mendukung dan support kegiatan Sekar Handycraft.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kepada Bank Sampah Induk New Normal dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dalam hal ini sebagai pendamping dan mendukung kegiatan Peresmian Rumah Kreasi Daur Ulang Sampah Sekar Handycraft,” ungkap Rohayati.

Yasra Al-Fariza, S.H, Direktur Bank Sampah Induk New Normal mengatakan, dengan cara mendaur ulang sampah kita juga dapat mengurangi dampak globalisasi seperti efek rumah kaca dan pemanasan global. Daur ulang sampah juga dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan sampah plastik untuk kita daur ulang menjadi barang yang dapat digunakan berulang-ulang, sehingga dapat mengurangi penggunaan plastic sekali pakai dan meningkatkan sikular ekonomi masyarakat dalam pemanfaatan sampah.

“Dengan diresmikannya Rumah Kreasi Daur Ulang Sampah “Sekar Handycraft” yang merupakan kelompok binaan Bank Sampah Induk New Normal yang didukung sepenuhnya oleh Coca-Cola Europacific Partners Indonesia dapat semakin termotivasi meningkatkan kreativitas dalam hasil karya daur ulang sampah, dapat menjadi influencer di media social dalam perubahan gaya hidup yang ramah lingkungan dan dapat menciptakan hal-hal baru yang dapat membawa manfaat untuk masyarakat luas,” ungkap Yasra.

Angga Harahap, Corporate Affairs Manager mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk komitmen dan inisiasi berkelanjutan CCEP Indonesia melalui program ‘This Is Forward’ yang terdiri dari 6 (enam) pilar dan salah satunya adalah melalui berbagai kegiatan pengelolaan sampah melalui bank sampah mitra di seluruh Indonesia.

“Harapannya dengan kita buka dan resmikannya Rumah Kreasi Daur Ulang Sampah – Sekar Handycraft ini, sampah-sampah yang kurang bernilai ekonomi tetap dapat di manfaatkan menjadi kreasi daur ulang berupa handycraft agar tetap dapat bernilai ekonomi dan dapat meningkatkan ekonomi circular masyarakat serta sebagai bentuk kepedulian bersama terhadapa kelestarian lingkungan,” tutup Angga.

Hendra Arjuanto Sembiring, Camat Medan Tuntungan memberikan apresiasi atas diresmikannya Rumah Kresasi Daur Ulang Sampah Sekar Handycraft di Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.

“Sekar Hadycraft juga mengelola UMKM dan sudah berkembang, harapannya Galery Sekar Handycraft ini dapat dijadikan tempat edukasi bagi masyarakat yang mau mengambil bagian dalam pengelolaan sampah. Untuk meningkatkan promosi ke masyarakat luas dapat memanfaatkan media sosial dan akan membantu mendaftarkan semua produk yang di hasilkan oleh Galery Handycraft di E-Kataloge Kota Medan, saat ini hanya beberapa produk saja yang baru di daftarkan. Harapannya tidak hanya sampai disini saja, harus berkembang dengan istilah UMKM naik kelas,” ujar Hendra.

Matius Mendropa, S.H mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dalam kata sambutan mengelola sampah harus melibatkan semua lapisan masyarakat sehingga dapat mengurangi timbulan sampah yang dikirim ke TPA di Kelurahan Terjun dimana saat ini tinggi tumpukkan sampah yang di TPA sudah mencapai 60 meter, ini harus menjadi perhatian serius dimana dalam timbunan sampah di TPA sangat banyak menghasilkan “Gas Metan” salah satu penyumbang gas rumah kaca.

“Ditahun ini Pemerintah Kota Medan sedang melakukan kerjasama dengan pemerintahan Belanda dalam pengelolaan sampah yang ada di TPA untuk dijadikan sumber energi terbarukan. Dalam pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat termasuk pengelolaan sampah menjadi kreasi daur ulang, dimana sampah yang dikelola merupakan sampah yang tidak bernilai ekonomi atau tidak laku dapat dijadikan produk kerajinan dan harapannya supaya dapat didaftarkan di E-kataloge Kota Medan untuk dapat dipesan dan digunakan oleh Pemerintah Kota Medan,” pungkas Mendrofa.

Kegiatan ini di hadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan; Dinas Koperasi, UKM, Perinsdustrian dan Perdagangan Kota Medan; Camat Medan Tuntungan; Lurah Ladang Bambu; Forum Komunikasi Industri Kecil Menengah (FKI-KM) Medan; Bank Sampah Induk New Normal dan Yayasan Nuansa Alam Indonesia (YNAI); Kelompok ‘Sekar Handycraft’; Kampus dan Sekolah dan Para Pelaku UKM-UMKM di Kota Medan. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *