Ming. Mei 5th, 2024

BRIN Segera Sidang Majelis Etik Pengancam Warga Muhammadiyah

By Redaksi Apr25,2023
Sumber: brin.go.id

Sumutcyber.com, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan pengecekan atas informasi dan status dari penulis komentar yang meresahkan masyarakat. Komentar yang ditulis oleh AP Hasanuddin, salah satu sivitas BRIN tersebut terkait diskusi tentang perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H.

“Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” ujar Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam siaran persnya dikutip dari laman brin.go.id, Selasa (25/4/2023).

Meski AP Hasanuddin tersebut sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan dengan menggelar Sidang Majelis Etik ASN, diagendakan Rabu (26/4/20203) mendatang. Kemudian, sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.

“BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan,” pungkas Handoko.

Kepala BRIN Handoko juga mengimbau para periset BRIN untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial dan mengedepankan nilai BerAkhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif).

Sebelumnya, Perbedaan penetapan 1 Syawal 1444H atau Idulfitri antara Muhammadiyah dengan Pemerintah masih ramai diperbincangkan di media sosial. Terbaru, perdebatan itu akhirnya menimbulkan pesan berisi pengancaman dari AP Hasanuddin, oknum peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada warga Muhammadiyah.

Peristiwa itu berawal saat AP Hasanuddin memberikan komentar di unggahan Facebook milik peneliti BRIN, Thomas Djamaluddin. Dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial, Thomas Djamaluddin ada menyebutkan, sudah tidak taat keputusan pemerintah, tetapi masih minta difasilitasi tempat salat Ied. Pemerintah pun memberikan fasilitas.

Pernyataan Thomas itu ditanggapi AP Hasanuddin. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan nada ancaman dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” tulis AP Hasanuddin. (SC03)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *