oleh

Bermain Futsal, Pasien Disabilitas Mental di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Melatih Fokus dan Semangat Hidup

-Kesehatan-225 Dilihat

DI BAWAH sinar matahari pagi, lapangan futsal di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Dr. Muhammad Ildrem, Medan, tampak lebih hidup dari biasanya. Sejumlah pasien dengan disabilitas mental berlari kecil, menggiring bola, dan sesekali meneriakkan instruksi kepada rekan setimnya. Senyuman menghiasi wajah mereka, mencerminkan semangat yang terpancar dari dalam diri.

Namun, ini bukan sekadar permainan futsal biasa. Di balik keseruan tersebut, ada misi besar yang diemban—melatih fokus, membangun rasa percaya diri, dan membantu pemulihan pasien dari gangguan kesehatan mental.

Futsal Sebagai Terapi

Menurut Direktur RSJ Prof. Dr. M. Ildrem, drg. Ismail Lubis, MM, kegiatan olahraga ini merupakan bagian dari program psikososial yang dirancang khusus untuk membantu pasien dalam proses pemulihan mereka.

“Program bermain futsal ini adalah salah satu terapi psikososial yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan fokus pasien dengan disabilitas mental. Aktivitas ini membantu mereka agar tetap terjaga secara mental dan fisik,” ujar Ismail saat ditemui, Senin (10/3/2025).

Olahraga dipercaya memiliki dampak positif bagi kesehatan mental. Selain meningkatkan endorfin—hormon kebahagiaan—bermain futsal juga melatih koordinasi, kerja sama tim, serta membantu pasien dalam mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

Lebih dari Sekadar Olahraga

Tak hanya futsal, RSJ Prof. Dr. M. Ildrem juga memiliki berbagai program psikososial lainnya yang bertujuan untuk membekali pasien dengan keterampilan hidup. Di sela-sela waktu mereka, pasien diajak untuk berkarya melalui berbagai aktivitas kreatif, seperti membuat kerajinan tangan. Dengan penuh ketelitian, mereka mengolah bahan-bahan sederhana menjadi produk bernilai, melatih kesabaran sekaligus meningkatkan keterampilan motorik.

Selain itu, beberapa pasien juga mengikuti kegiatan berkebun, bernyanyi, dan berbagai aktivitas sosial lainnya. Semua ini dirancang untuk memberikan manfaat terapeutik yang berkelanjutan, membantu pasien dalam membangun kembali kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan setelah masa perawatan.

Membantu Pasien Beradaptasi Kembali

Lebih lanjut, Ismail Lubis menegaskan bahwa program psikososial ini tidak hanya membantu pasien dalam menjalani terapi, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan bagi mereka untuk kembali ke kehidupan sosial.

“Kami ingin memastikan bahwa setelah menjalani perawatan, pasien dapat beradaptasi kembali dengan lingkungan mereka. Jika mereka tidak memiliki aktivitas yang jelas, ada kemungkinan kondisi mereka bisa kembali memburuk. Oleh karena itu, kami berupaya agar mereka tetap aktif dan produktif,” jelasnya.

Program ini secara khusus menyasar pasien dengan gangguan kecemasan, tekanan mental, bipolar, hingga depresi. Dengan pendekatan yang lebih humanis, pasien tidak hanya mendapatkan terapi medis, tetapi juga dukungan psikososial yang memperkuat mental mereka dalam menghadapi kehidupan di luar rumah sakit.

“Pada akhirnya, kami ingin memanusiakan manusia. Memberikan kesempatan kepada pasien dengan disabilitas mental untuk kembali fokus pada kehidupan sehari-hari, serta membangun kembali hubungan dengan keluarga dan masyarakat,” tambah Ismail.

Masa Depan yang Lebih Cerah

Harapan besar tersemat dalam setiap program yang dijalankan di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem. Dengan pendekatan yang lebih menyenangkan dan partisipatif, diharapkan pasien tidak hanya mendapatkan terapi yang efektif, tetapi juga keterampilan yang dapat mereka manfaatkan untuk masa depan.

“Kami ingin program ini menjadi langkah signifikan dalam mendukung pemulihan pasien, agar mereka bisa kembali ke tengah masyarakat dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi kehidupan,” tutup Ismail.

Sinar matahari kian terik, namun para pasien di lapangan futsal masih terus bersemangat. Setiap umpan dan tendangan yang mereka lakukan bukan hanya sekadar bagian dari permainan, tetapi juga simbol harapan—bahwa di balik setiap tantangan, selalu ada kesempatan untuk bangkit dan melangkah lebih jauh. (SC03)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *