Deliserdang – Akses terhadap layanan publik terus berkembang seiring kemajuan teknologi. BPJS Kesehatan, sebagai badan hukum publik yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, telah mengembangkan berbagai kemudahan, salah satunya melalui Aplikasi Mobile JKN yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Nanda, seorang wanita 22 tahun dari Desa Pulau Gambar, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai, membagikan pengalamannya menggunakan Aplikasi Mobile JKN. Ia merasa sangat terbantu dengan kemudahan akses informasi terkait layanan kesehatan. Melalui aplikasi ini, Nanda dapat memeriksa status kepesertaan, tunggakan iuran, mendaftar untuk berobat, dan menemukan informasi fasilitas kesehatan terdekat.
“Saya bisa melihat status kepesertaan, lokasi fasilitas kesehatan, jadwal pelayanan, dan informasi lainnya hanya dengan beberapa kali klik. Aplikasi ini sangat membantu, terutama saat merencanakan kunjungan ke fasilitas kesehatan yang diinginkan tanpa harus kebingungan atau antri panjang,” ujar Nanda, Rabu (25/09).
Aplikasi Mobile JKN dirancang untuk memudahkan peserta Program JKN dalam mengakses informasi dan layanan kesehatan. Mulai dari informasi kepesertaan hingga pencarian fasilitas kesehatan, aplikasi ini menyediakan semua yang dibutuhkan dalam satu platform.
“Menurut saya, Aplikasi Mobile JKN tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga menyediakan informasi yang akurat dan cepat. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan efisiensi dalam mengakses layanan publik, terutama bagi generasi muda yang sudah terbiasa dengan perangkat digital,” kata Nanda.
Keterampilan Nanda dalam menggunakan berbagai aplikasi membuatnya mudah menjelajahi fitur-fitur yang tersedia. Dengan antarmuka yang intuitif, Nanda dapat menemukan informasi yang dibutuhkan seperti status kepesertaan, tunggakan iuran, dan lokasi fasilitas kesehatan terdekat.
Namun, Nanda menyadari bahwa tidak semua orang memahami cara menggunakan Aplikasi Mobile JKN, terutama orang-orang yang lebih tua seperti orang tuanya. “Sayangnya, banyak orang yang belum paham menggunakan aplikasi ini, sehingga mereka melewatkan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Terkadang, kita tetap harus datang langsung ke Kantor BPJS Kesehatan untuk urusan tertentu yang tidak bisa diselesaikan melalui aplikasi,” ungkapnya.
Nanda juga mengingatkan bahwa meski Aplikasi Mobile JKN menawarkan banyak kemudahan, ada situasi khusus yang memerlukan peserta untuk datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan. Misalnya, untuk mengurus pengaduan atau permasalahan kompleks terkait layanan. Dalam situasi ini, interaksi langsung dengan petugas bisa lebih efektif untuk mendapatkan penjelasan dan solusi yang tepat.
Bagi mereka yang kurang familiar dengan teknologi atau tidak memiliki akses internet stabil, mengunjungi kantor BPJS Kesehatan menjadi alternatif yang lebih praktis. Oleh karena itu, penting bagi peserta untuk memahami kapan sebaiknya mereka menggunakan aplikasi dan kapan perlu datang langsung untuk mendapatkan layanan yang diinginkan.
Nanda berharap semakin banyak orang yang menyadari manfaat dari Aplikasi Mobile JKN. Di era yang terus maju ini, ia percaya bahwa kesehatan harus menjadi prioritas, dan teknologi adalah alat yang dapat membantu mewujudkannya. Dengan pemahaman dan pemanfaatan teknologi yang tepat, hambatan dalam mengakses layanan kesehatan dapat berkurang sehingga masyarakat bisa lebih proaktif dalam mengelola kesehatannya. (SC03)