Antisipasi Ancaman Krisis Pangan, Gubernur Edy Rahmayadi Serukan Seluruh ASN Tanam Cabai di Pekarangan

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan Nota Jawaban atas Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Sumut terhadap Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD 2022, di Gedung Parpurna DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (29/8). (Istimewa)

Sumutcyber.com, Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memerintahkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk mempersiapkan tanaman cabai merah dan cabai rawit di pekarangan atau halaman rumah masing-masing, sedikitnya 10 polybag. Hal itu dalam rangka mengantisipasi kemungkinan krisis pangan yang diprediksi berbagai pihak.

“Saya tadi pagi sudah memerintahkan kepada eselon II, para asisten, staf ahli dan juga Sekda. Seluruh ASN di rumahnya harus ada polybag-polybag minimal 10 buah, untuk menanam cabai merah dan cabai rawit,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi dalam sambutannya di acara Pelantikan Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemprov Sumut, Jumat (2/9), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.

Beberapa prediksi, lanjut Gubernur, seperti dari Bank Indonesia dan para ekonom, bahwa pada periode November-Desember 2022, kemungkinan akan terjadi krisis pangan. Di antaranya seperti kekurangan pasokan bawang merah, cabai merah dan cabai rawit.

“Untuk itu, TNI Polri juga akan saya sampaikan. ASN, semuanya saya minta lakukan ini, awasi. Dan pastikan kalian semua melakukannya dengan serius. Kalian rawat, dan tiga bulan yang akan datang pada saat orang kesusahan bahan pokok yang saya sebutkan tadi, sudah ada di rumah kalian,” kata Gubernur di hadapan 123 pejabat yang dilantik, serta para undangan dan pimpinan OPD.

Bacaan Lainnya

Dengan langkah itu, lanjut Gubernur, para ASN tidak membebani kepentingan kebutuhan rakyat. “Syukur-syukur rakyat juga ikut melakuan hal yang sama. Karena dengan krisis pangan ini, langsung menyulitkan kita,” katanya.

Baginya, gerakan menanam tanaman pangan di pekarangan secara bersama, akan dapat meringankan kondisi yang ada. Terlebih lagi dengan kemungkinan naiknya harga energi dan bahan bakar, akan mempengaruhi semua sektor.

“Waspada kita, dan terus ingatkan anak-anak kita, masyarakat, untuk kita tetap tawakal, tawadu, jujur, benar, berani, tulus dan ikhlas,” sebutnya. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *