Pemko Medan Siap Bebaskan Lahan di DAS Bederah dan Babura

Sumutcyber.com, Medan – Pemko Medan mengharapkan konsultan Engineering Services Project (ESP) memberikan gambaran teknis penanganan banjir, berikut titik-titik pembebasan lahan yang harus dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedera dan Babura.

Hal ini terungkap dalam Rapat Pembahasan Hasil Kajian Manajemen Pengendalian Banjir Medan yang dihasilkan konsultan ESP, Jumat (28/5) di Ruang Rapat I, kantor wali kota. Rapat ini langsung dipimpin Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution.

Hadir dalam rapat itu Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Maman Noprayamin, Kasubbid Wilayah I Sungai Pantai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Asdin, pimpinan ESP Kuswandi dan rombongan, Asisten Ekonomi Pembangunan, Khairul Syahnan, Kepala Bappeda, Irwan Ritonga, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR), Benny Iskandar, dan Kadis Pekerjaan Umum, Zulfansyah.   

Dalam rapat itu, Wali Kota mengatakan, Pemko Medan siap menanggulangi permasalah sosial terkait soal pembebasan lahan di daerah aliran sungai untuk mengatasi persoalan banjir. Tidak hanya itu, Pemko juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 Miliar, khusus untuk penanganan di aliran Sungai Bedera dan Babura. Karena itu, lanjut Wali Kota, Pemko Medan menunggu rekomendasi tentang titik-titik pembebasan lahan tersebut berikut gambaran teknisnya.

“Kami Pemko Medan siap  menanggulangi permasalahan sosial untuk penanganan banjir ini. Untuk permasalahan anggaran pembebasan lahan kami juga siap. Bahkan di tahun anggaran ini, kami juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar. Tapi, titiknya kami hanya mengikuti rekomendasi dari ESP,” ucap Wali Kota.
  
Wali Kota mengatakan, Pemprovsu, Pemko Medan, dan BWSS II telah sepakat untuk fokus pada Sungai Bedera dan Babura. Tinggal menunggu gambaran teknis dari ESP maupun Kementerian PUPR. Diharapkan, gambaran teknis itu sudah ada pada pekan depan.

Bacaan Lainnya

Dalam rapat itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR), Benny Iskandar,  juga mengharapkan agar kajian dari ESP ini bisa lebih detil, tidak makro, sehingga menggambarkan dengan jelas apa yang harus dilakukan untuk penanganan banjir. 

Selain itu, Pemko Medan juga berharap ada kepastian waktu, adanya indikator keberhasilan pengurangan titik, pengurangan luasan, dan pengurangan intensitas banjir. 

Terkait dengan Sungai Bedera dan Sungai Babura, Pemko Medan menunggu gambar teknisnya dari ESP maupun Kementerian PUPR. 

“Dari gambar teknis itu dapat dilihat bentuk penampang, berapa lebar yang  dibebaskan, persil yang kena, sebelah mana alurnya,” sebut seraya mengatakan, setelah ada gambar, baru bisa diketahui titik mana yang akan dibebaskan Pemko Medan, Pemprovsu, maupun Pemkab Deliserdang.

Pada rapat itu, Benny juga berharap agar sebelum gambar teknis maupun desain selesai, tidak ada penerbitan izin pelurusan sungai maupun rekomendasi pembangunan pada tebing sungai.

“Hal ini dimaksudkan agar tidak menjadi kendala dalam pembebasan lahan nantinya,” ungkap Benny. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *