Bobby Nasution tak Ingin Silaturahmi 1 Syawal Dikatakan Memicu Peningkatan Kasus Covid-19

Sumutcyber.com, Medan – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, mengingatkan agar umat muslim Medan takbiran dan Salat Id di masjid-masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikannya saat melakukan Safari Ramadan di Masjid Perjuangan 45, Jalan H.M. Yamin, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan, Selasa (4/5/2021) sore.

Dalam perhelatan yang dihadiri oleh unsur Forkopimda, Ustaz H.M. Syukri Albani, Ketua BKM Perjuangan 45 Dr. H. Muhammad Fauzi, tokoh masyarakat, jamaah dan segenap anak yatim piatu itu, Wali Kota mengatakan,  jumlah masjid di Medan ada 1115. Ini artinya, ada 1115 titik lokasi takbiran dan Salat Id di Medan.

Wali Kota juga  berharap, pengurus masjid mengajak jamaah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menunaikan ibadah. Penerapan protokol kesehatan ini merupakan salah satu ikhtiar untuk mencegah penularan Covid-19.

Bacaan Lainnya

Kejadian di negara sahabat India, sebut Wali Kota, dapat menjadi pelajaran. Penambahan kasus Covid-19 di negara tersebut bisa mencapai 300 ribu per hari. Salah satu penyebabnya adalah kegiatan keagamaan.

Wali Kota mengatakan, dirinya tidak ingin ibadah umat muslim di bulan Ramadan dan silaturahmi 1 Syawal dikatakan memicu peningkatan kasus Covid-19. Karena itu, Wali Kota menekankan, agar protokol kesehatan tetap dijalankan dalam pelaksanaan ibadah.

Pada bagian lain, Wali Kota juga mengatakan, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian umat, terutama mereka yang bekerja harian. Dalam hal ini, masjid juga dapat berperan untuk memulihkan perekonomian umat.

Seharusnya, sebut Wali Kota, ekonomi syariah itu pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan melalui masjid, bukan dari perbankan. Peran masjid dalam menggerakkan perekonomian syariah ini bertujuan untuk mengayomi umat, termasuk mereka yang terdampak pandemi.

Pada saat itu, Wali Kota juga menyampaikan bahwa Pemko Medan telah mencanangkan Program Masjid Mandiri pekan lalu. Disebutkannya pula, ada 16 kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi masjid mandiri. Di antaranya adalah masjid tersebut memiliki koperasi dan legalitas, serfikat lahan maupun bangunan.

Safari Ramadan ini berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada rangkaian kegiatan berbuka puasa bersama dalam kegiatan ini. Dalam acara ini, Pemko Medan menyerahkan bantuan sebesar Rp50 juta kepada BKM Perjuangan 45 dan santunan kepada anak yatim piatu. Selain itu, Pemko juga menyediakan paket buka puasa untuk dibawa jamaah pulang ke rumah masing-masing.

Safari Ramadan ini juga diisi tausyiah singkat dari ustaz Dr. H.M. Syukri Albani Nasution, M.A. Dia menyatakan, pemerintahan yang tidak memandang masjid sebagai pusat peradaban tidak akan berjalan dengan baik. Karena itu, Syukri yang merupakan pengurus MUI Medan ini mengatakan, sangat mendukung Program Masjid Mandiri yang baru saja dicanangkan oleh Wali Kota Medan.

Syukri juga mengingatkan,bahwa setiap mukmin itu bersaudara. Karena itu, dia mengajak kaum muslim saling menyayangi dan saling memberi solusi. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *