Jakarta – Longsor yang melanda Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025) sore, menewaskan 17 orang. Longsor itu juga menimbun dua unit rumah dan menyeret kendaraan yang melintas di wilayah tersebut.
Sementara itu, jumlah orang yang hilang bertambah menjadi sembilan orang. Pencarian korban terhambat oleh cuaca buruk dan akses jalan yang terputus.
Selain longsor, banjir bandang juga melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Pekalongan, yaitu Petungkriyono, Doro, Lebakbarang, Talun, Karanganyar, Kedungwuni, Wonopringgo, Wiradesa, dan Tirto.
Banjir menyebabkan dua orang mengalami luka ringan dan memaksa 145 warga mengungsi, tersebar di dua titik pengungsian di Mushola As-Syafaah dan Mushola Baitul Makmur.
Kerusakan akibat banjir cukup parah, dengan 25 rumah rusak berat, tiga jembatan putus, dan satu tanggul jebol. BPBD Kabupaten Pekalongan segera mengambil langkah darurat dengan memberikan bantuan karung untuk memperkuat tanggul di beberapa lokasi.
Abdul Muhari selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di lereng atau dekat tebing, serta selalu memantau kondisi tanah di sekitar rumah.
Selain itu, dia meminta warga melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan deras selama dua jam atau lebih. BNPB juga mengingatkan agar tidak mendekati lokasi bencana longsor untuk menghindari risiko longsor susulan.
“Merujuk prakiraan cuaca BMKG, wilayah Pekalongan masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hingga 23 Januari 2025, yang berisiko menyebabkan bencana serupa,” tutupnya. (SC03)