Deliserdang – Kesehatan adalah elemen penting dalam kehidupan manusia. Menjaga kesehatan yang optimal secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup sehari-hari. Dengan kondisi kesehatan yang baik, seseorang tidak hanya dapat menjalani aktivitas dengan lebih efisien, tetapi juga menikmati hidup dengan lebih bermakna.
Tiktik, seorang wiraswasta, membagikan pengalamannya dalam memanfaatkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti cek kadar gula darah, tekanan darah, dan asam urat di Klinik Dewina, Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Menurutnya, pelayanan yang diterima di Klinik Dewina sangat baik, tanpa membeda-bedakan antara pasien umum dan peserta JKN.
“Selama berobat di Klinik Dewina, saya selalu mendapatkan pelayanan yang baik. Informasi kesehatan disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Mereka juga sangat responsif terhadap keluhan-keluhan saya,” ungkap wanita berusia 47 tahun tersebut.
Program JKN memiliki peran penting dalam menciptakan sistem jaminan sosial di bidang kesehatan. Program ini mengubah sistem pembiayaan kesehatan dari yang sebelumnya mengandalkan pembayaran pribadi, menuju sistem yang lebih terstruktur dan berbasis asuransi kesehatan.
“Program JKN sangat membantu, dan menurut saya menjadi peserta BPJS Kesehatan adalah kesempatan penting sebagai bentuk perlindungan diri dan keluarga,” kata Tiktik.
Sebagai peserta JKN, Tiktik memahami bahwa setiap peserta memiliki hak untuk mendapatkan manfaat dan pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peserta juga berhak memperoleh informasi terkait hak dan kewajiban, serta menyampaikan keluhan, pengaduan, kritik, dan saran baik secara lisan maupun tertulis.
“Walaupun saya belum pernah menggunakan fasilitas rawat inap, keanggotaan BPJS Kesehatan ini sudah memberikan manfaat yang besar. Salah satunya adalah akses untuk pemeriksaan rutin di klinik, yang memungkinkan saya menjaga kesehatan secara preventif. Dengan BPJS Kesehatan, saya merasa lebih tenang karena memiliki jaminan untuk berbagai kebutuhan kesehatan, baik untuk perawatan sehari-hari maupun kemungkinan kebutuhan medis di masa mendatang,” ujar Tiktik.
Lebih lanjut, Tiktik juga terkesan dengan adanya program Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) yang dikhususkan bagi peserta dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus, dan biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Prolanis merupakan upaya BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit kronis melalui kegiatan yang terintegrasi dan melibatkan kerja sama antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, dan pasien.
“Dalam program Prolanis, peserta dapat mengikuti senam, mendapatkan edukasi kesehatan, berkonsultasi dengan dokter, serta memperoleh obat secara rutin. Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan, sehingga kondisi hipertensi atau diabetes dapat tetap terkontrol,” kata Tiktik.
Selain itu, peserta JKN juga dapat melakukan skrining kesehatan secara gratis. Jika teridentifikasi memiliki risiko diabetes melitus sedang atau tinggi, peserta dapat melakukan cek gula darah tanpa biaya. Tiktik mengaku bahwa dengan kehadiran Program JKN, ia merasa tenang karena memiliki perlindungan saat membutuhkan perawatan medis.
“Saya sangat bersyukur dengan adanya program ini yang akan membantu jika sewaktu-waktu saya sakit. Sebagai peserta BPJS Kesehatan, saya merasa lebih aman tanpa perlu khawatir tentang pembiayaan kesehatan di masa depan. Program ini memberikan ketenangan pikiran dan memastikan bahwa kebutuhan kesehatan saya terpenuhi tanpa beban finansial yang berat,” ujar Tiktik. (SC03)