Asahan – Sebanyak 1.427 unit rumah tergenang banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat (1/11/2025) malam. Wilayah yang tergenang terletak di Desa Sei Dua Hulu dan Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat. Ketinggian genangan air berkisar antara 30-50 sentimeter.
Banjir yang disebabkan oleh intensitas hujan tinggi dan luapan sungai ini juga merusak enam jembatan, dua fasilitas ibadah, serta abrasi jalan. Sebanyak 5.623 warga terdampak, beberapa diantaranya sempat mengungsi.
Pada Sabtu (2/11/2025) siang, ketinggian air dilaporkan mulai surut. Sebanyak lima tenda yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Asahan di lokasi Pasar Traktor Dusun XV mulai dilakukan penarikan karena warga berangsur kembali ke rumahnya masing-masing.
Hingga hari ini, BPBD Kabupaten Asahan melakukan tinjau lapangan dan berkoordinasi dengan unsur terkait serta pihak Kecamatan desa setempat untuk pendataan kerusakan dan kebutuhan masyarakat terdampak.
Sebagai informasi, wilayah Kabupaten Asahan sering dilanda banjir dalam tiga bulan ke belakang. Pada bulan September yang lalu banjir setinggi 150 sentimeter melanda Kecamatan Sei Dadap. Sementara pada bulan Oktober, delapan desa di enam kecamatan terdampak banjir antara lain kecamatan tanjung Balai, Teluk Dalam, Tinggi Raja, Simpang Empat, Sei Dadao, dan Silau Laut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Abdul Muhari, mengimbau warga khususnya di Kabupaten Asahan untuk waspada terhadap potensi banjir di musim penghujan akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025 nanti.
“Prakiraan cuaca wilayah Kabupaten Asahan masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada beberapa hari kedepan. Untuk kesiapsiagaan, warga dapat mempersiapkan stok logistik serta menyimpan dokumen dan barang berharga ke tempat yang lebih aman, dan mempersiapkan rencana evakuasi mandiri jika diperlukan pada kondisi kedaruratan,” tutupnya. (SC03)