Toba – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Toba mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara daring bersama Kementerian Dalam Negeri untuk membahas perkembangan harga bahan pokok secara nasional pada Senin (14/10/2024) di ruang rapat mini Kantor Bupati Toba.
Dalam rakor tersebut, sejumlah pemateri menyampaikan informasi mengenai ketersediaan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta perkembangan harga, baik secara nasional maupun di beberapa daerah.
Pada kesempatan itu, TPID di setiap daerah diminta untuk aktif memantau perkembangan harga sembako di pasar, serta mengawasi ketersediaan pangan. Daerah dengan surplus produk diharapkan berkoordinasi dengan daerah lain untuk membuka peluang pemasaran, terutama untuk produk cabai merah, bawang merah, dan ayam ras.
Di akhir pertemuan, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Toba, Samuel Lumbanraja, yang juga menjabat sebagai Sekretaris TPID Kabupaten Toba, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti hasil rakor yang diikuti via Zoom. Samuel juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat TPID Kabupaten Toba akan bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Sibolga untuk melaksanakan Gerakan Pasar Murah (GPM) setiap minggu di setiap kecamatan.
“Langkah ini diambil sebagai antisipasi menjelang Pilkada dan Nataru, yang diprediksi akan menyebabkan lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan terhadap sembako. Namun, kami akan terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap komoditas yang akan dijual pada GPM. Kami tidak ingin pelaksanaan GPM merugikan pedagang. Jika harga komoditinya masih terjangkau, maka tidak akan dijual di GPM,” katanya.
TPID Kabupaten Toba berkomitmen untuk aktif memantau ketersediaan serta harga sembako guna menghindari lonjakan harga saat Natal dan Tahun Baru pada Desember 2024 hingga Januari 2025.
Hadir dalam rakor tersebut Asisten Perekonomian Jonni DP Lubis, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM Salomo Simanjuntak, serta instansi terkait lainnya. (SC-JT)