Sumutcyber.com, Medan – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumut menggelar peringatan HUT ke-8 di Medan, Rabu (16/11/2021). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Dewan Pembina DPP PSI Raja Juli Antoni, Ketua DPW PSI Sumut HM. Nezar Djoeli, sejumlah anggota DPRD Medan dari PSI, para kader PSI dan para perwakilan Parpol lainnya.
Ketua DPW PSI Sumut, HM Nezar Djoeli dalam sambutannya menyebutkan, PSI memasuki usia matang dalam berpolitik. Ia menceritakan, PSI tercipta karena apatisme masyarakat yang menganggap politik adalah hal tabu yang tidak baik.
“Sehingga muncul pemikiran oleh para pendiri PSI untuk membentuk parpol guna menghempang keapatisan masyarakat itu. Hadirlah partai milenial yang bergerak untuk memperbaiki kondisi republik ini yang sedang tidak baik-baik saja,” katanya.
Dalam perjalanan delapan tahun PSI ini, Nezar menilai, PSI berhasil memperbaiki persepsi tersebut, hingga akhirnya PSI saat ini mendapat hati di masyarakat, walaupun kondisinya masih tertatih-tatih. “Walupun belum ada kursi di parlemen, tapi presiden sudah mempercayai kader PSI menjadi salah satu Wakil Menteri,” tegas Nezar.
Ia juga menyampaikan pesan kepada para bakal calon anggota legislatif dari PSI agar tidak takut untuk betarung dalam pemilu, melainkan harus menunjukkan pada partai lama lainnya, bahwa PSI juga mampu menyuarakan aspirasi rakyat di parlemen.
Dalam kegiatan itu, Nezar juga mendeklarasikan diri akan maju sebagai calon anggota DPR RI dari PSI melalui daerah pemilihan Sumut.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pembina DPP PSI, Raja Juli Antoni. menceritakan kilas balik perjalanan pembentukan PSI sebagai partai politik baru dengan ide besar untuk mengubah konotasi negatif masyarakat dari partai politik dan politisi.
“Konotasi negatif di masyarakat bahwa politik itu tipu-tipu, munafik, tidak berkomitmen dan lainnya, padahal politisi itu profesi yang mulia. Karena dalam sistem demokrasi yang kita percayai, partai politik adalah jantung dan urat nadi demokrasi sendiri. Tidak ada demokrasi tanpa parpol,” kata Raja.
Wakil Menteri Agraria Tara Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ini menyebutkan banyaknya kepala daerah yang belum berkomitmen kerakyatakan dan tidak menunaikan janji-janji politiknya, merupakan kegagalan parpol saat mengusung maupun mengkader para kepala daerah tersebut. Hal ini harus menjadi catatan partai politik sebelum mengusung seorang calon kepala daerah maupun presiden.
Ia juga berterima kasih kepada 2,7 Juta orang yang pada 2019 lalu memilih PSI, meski belum mampu membuat PSI mendapat kursi di Senayan. “2,7 juta orang itu bukan nilai yang sedikit. Mereka memilih PSI karena yakin, PSI akan memperjuangkan mereka. Karenanya tahun 2024, PSI akan hadir di Senayan,” tegasnya. (SC03)