Sumutcyber.com, Medan – Nama Jeka Saragih semakin tenar setelah berhasil memenangi duel kontra wakil Korea Selatan, Ki Won-bin, pada laga semifinal Road to UFC. Prestasi Jeka Saragih inipun menarik perhatian Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang memang sangat konsen dan memberikan perhatian penuh bagi para atlet berprestasi.
Ucapan “Selamat datang Jeka Saragih Atlet MMA Road To UFC asal Provinsi Sumatera Utara” tampak tertera pada Billboard yang tertempel menghiasi rumah Dinas Gubernur Provsu yang berada di Jalan Sudirman 41 Medan.
Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi merasa bangga atas kemenangan Jeka Saragih pada laga semifinal Road to UFC. Dia mengatakan di Sumut banyak mengukir prestasi tapi kuncinya berprestasi yang negatif atau positif.
“Kalau orang Sumut berprestasi negatif tidak tanggung-tanggung itu, kalau jahat tidak tanggung bisa jadi bandit-bandit beneran dan kalau petarung pasti menjadi petarung benar, itulah sebenarnya Sumut itu. makanya orang di Jawa sana ngomong berpikirlah kamu seperti orang Batak dan berbuatlah seperti orang Jawa,” ungkap Edy Rahmayadi Senin (31/10).
Edy Rahmayadi berpesan kepada Jeka Saragih untuk pandai-pandai apalagi sudah punya senjata, tapi harus tetap menjadi orang baik dan jangan sombong karena umumnya atlet tidak dapat mempertahankan gelarnya dikarenakan ketika menjadi pemenang langsung sombong dan tidak serius lagi mempersiapkan diri saat akan berlaga menghadapi pertandingan berikutnya.
“Khusus untuk Jeka Saragih ini awal bagimu menjadi populer, orang populer itu lebih gampang tumbang karena selalu congkak. Semakin kamu hebat, semakin yakinlah bahwa itu pemberian Tuhan sehingga dekatlah sama Tuhan. Disini ada istri dan anakmu,” ingatkan Edy Rahmayadi.
Gubsu berpendapat melatih orang baik itu harus ada latihan khusus. “Hari ini Pemprov menjemput anda, karena berprestasi, kalau tidak berprestasi saya tidak mau menjemput. Karena itu jangan bosan dan lupa untuk membesarkan Sumut yang sudah besar ini,” harapnya.
Sumut bisa, karena itu banyak orang bersembunyi di ketiak nama besar Sumut. Oleh Karenanya Edy Rahmayadi berharap siapapun dia ayo membesarkan Sumut.
Menurut Edy Rahmayadi sebagai gudangnya atlit banyak lagi potensi-potensi yang ada di Sumut sehingga diharapkan banyak Saragih-Saragih lain muncul menjadi atlet bahkan main kelereng pun dia harus menang. Perlu diketahui sejak dulu era tahun 1970 an banyak atlet Sumut selalu tampil sebagai pemenang dan juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) walau hanya pada nomor urut 3 dan 4 secara Nasional.
Berdasarkan latar-belakang berbagai prestasi yang pernah diraih itulah maka atlet asal Sumut wajib mengembalikan citra dan prestasi tersebut dan menjadi orang jago.
Untuk membantu para atlet, Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Utara yang juga mengatur dan mengendalikan keuangan daerah akan memberikan prioritas untuk pembinaan para atlet. Sedangkan bagi kalian-kalian di luar, apa yang bisa dibantu?. “Kalau tidak bisa nyumbang ngejek juga jangan lah. kadang-kadang lebih banyak kita mengejek dari pada yang nyumbang,” ujar Edy Rahmayadi.
Inilah sebenarnya Provinsi Sumatera Utara maka orang di Pulau Jawa sana ngomong berfikirlah kamu seperti orang Batak dan berbuatlah seperti orang Jawa.
“Kami sengaja hari ini menyambut kedatanganmu Jeka Saragih karena kau berprestasi kalau kau tidak berprestasi tak mau kami menjemput kau, ” canda Gubsu.
Jeka Saragih meminta doa kepada Gubernur Provinsi Sumatera dan jajarannya serta warga Simalungun khususnya dan seluruh warga Sumatera Utara umumnya, sehingga dapat memenangkan pertandingan berikutnya pada bulan Februari 2023 yang diselenggarakan di Korea Selatan melawan atlet MMA dari India.
Dalam kesempatan itu Jeka Saragih juga memberitahukan kalau pada bulan Desember dirinya akan berangkat ke Amerika Serikat untuk mempersiapkan dan mematangkan latihannya dalam rangka menghadapi pertandingan tersebut.
Tak lupa, Jeka saragih meminta izin kepada Gubernur agar berkenan membangun Kampung halamannya yang mana sampai saat ini jalan sepanjang 20 kilometer menuju kampungnya dalam keadaan rusak berat sehingga banyak anak sekolah dari kampungnya harus terpaksa ngekos. “Kalau Jalannya sudah bagus anak-anak sekolah dari kampung kami tidak lagi ngekos Pak dan bisa pulang-balik dari rumah ke sekolah,” ujar Jeka Saragih.
Mendapatkan permintaan dari Jeka Saragih Edy Rahmayadi langsung menghubungi Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Sumatera Utara (Sumut) Bambang Pardede melalui sambungan video Call yang kemudian langsung di ACC dan disetujui untuk segera dilaksanakannya pembangunan Jalan dimaksud sehingga moment menggembirakan sekaligus mengharukan ini juga mendapat aplus maupun tepuk tangan dari hadirin.
Sebagaimana diketahui Jeka Saragih tampil di Road to UFC, suatu ajang yang memberikan jalan bagi petarung-petarung terbaik Asia untuk mendapatkan kontrak di UFC. Petarung asal Simalungun, Sumatera Utara, ini menyelesaikan laga tiga ronde lima menit tersebut dengan knock out pada ronde satu laga.
Di atas kertas, Won-bin unggul dalam hal tinggi badan dan jangkauan pukulan. Ia juga berusia 31 tahun, umur prima bagi seorang petarung kelas ringan, dan empat tahun lebih senior dari Jeka. Namun, Jeka berhasil memenangkan laga dengan pukulan luar biasa yang membuat lawannya tersungkur.
Moment pertemuan antara Gubernur Edy Rahmayadi dengan Jeka Saragih juga dihadiri oleh Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, SE, MSi,Kadispora Provsu Tuahta Ramajaya Saragih, mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut Parlindungan Purba dan Istri dari Jeka Saragih yakni;  Desita Siahaan yang tampak memangku anaknya laki-laki bernama Jaysen Saragih beserta keluarga besar Jeka Saragih yang ikut serta mendampingi. (SC02)