KNPI Sumut Ajak Seniman Ikuti Festival Cipta Lagu Perang Lawan Narkoba

Ketua DPD KNPI Sumut El Adrian Shah

Sumutcyber.com, Medan – Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KNPI Sumut) mengajak para seniman, kaum milenial dan masyarakat umum untuk ikut dalam gerakan melawan peredaran Narkoba di Sumut melalui sebuah karya seni yang dikemas dalam bentuk lagu.

Kegiatan ini, kata Ketua DPD KNPI Sumut El Adrian Shah, dilaksanakan sebagai bentuk gerakan anak-anak muda yang tergabung dalam wadah organisasi di Sumut, yang sudah sangat prihatin dengan semakin maraknya peredaran barang haram tersebut yang telah banyak merusak dan menghancurkan masa depan para generasi muda Indonesia.

“Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94, kita akan menyelenggarakan Festival Cipta Lagu Pemuda Anti Narkoba KNPI Sumut 2022. Kita merasa terpanggil untuk menggelar kegiatan ini sebagai bentuk upaya kita sebagai laboratorium organisasi pemuda dalam mensosialisasikan perang melawan Narkoba dan memunculkan kreatifitas kaum milienial, para seniman dan masyarakat umum untuk berkreasi membuat sebuah lagu yang bertemakan Perang Melawan Narkoba,” papar El Adrian Shah kepada wartawan di Medan, Senin (10/10/2022) seraya menambahkan bahwa kegiatan tersebut terbuka untuk umum dengan total hadiah puluhan juta rupiah.

El juga mengungkapkan bahwa Festival Cipta Lagu Pemuda Anti Narkoba ini sebagai bentuk kepedulian para generasi muda Sumut untuk meminimalisir peredaran Narkoba yang saat ini sudah menyentuh semua kalangan dan telah merambah hingga ke tingkat dusun di provinsi ini.

Bacaan Lainnya

“Kita sangat prihatin dengan maraknya peredara barang haram tersebut, sehingga Sumut menjadi peringkat pertama penyalahgunaan dan peredaran Narkoba untuk tingkat nasional. Ini sungguh sangat memalukan dan sangat merusak reputasi Provinsi Sumatera Utara,” cetusnya.

El juga mempertanyakan keseriusan instansi penegak hukum dalam memberantas peredaran Narkoba yang dinilai sangat memiliki keterbatasan.
Tidak hanya itu, lanjut El Adrian Shah, instansi penegak hukum juga dinilai belum maksimal dalam memberikan pemahaman maupun sosialisasi hingga keseluruh lapisan masyarakat tentang penyalahgunaan Narkoba.

“Berkaca dari hal itu, KNPI Sumut dengan anggaran sendiri tanpa melibatkan instansi manapun sanggup membuat kegiatan kreatifitas yang bertemakan Perang Melawan Narkoba. Dan ini harusnya menjadi singgungan bagi mereka yang harusnya lebih aktif dalam membuat kegiatan-kegiatan sosialisasi meminimalisir peredaran Narkoba di provinsi ini,” tandasnya.

Tidak hanya itu, El Adrian Shah juga mendesak pemerintah, DPR dan instansi penegak hukum agar memberikan hukuman yang maksimal bagi pengedar atau bandar Narkoba jenis Sabu-sabu. Bila perlu disamakan hukumannya dengan pengedar atau bandar Narkoba jenis Ganja atau Cannabis yang sudah masuk dalam kategori golongan 1 yang paling berbahaya.

“Narkoba inikan banyak jenisnya, yang banyak beredara sekarang di Indonesia khususnya di Sumut adalah jenis Sabu-sabu dan inilah yang merusak para generasi muda bangsa ini. Jadi tidak ada salahnya pemerintah menyamakan hukuman para pengedar sabu-sabu dengan pengedar Ganja. Sehingga bisa menekan atau meminimalisir peredaran Sabu-sabu di Indonesia,” cetusnya.

“Perlu keseriusan semua pihak jika ingin negeri ini bersih dari peredaran Narkoba. Tidak ada pilihan lain, harus benar-benar ada efek jera bagi para pengedar,” tukasnya.

El Adrian Shah juga menyarankan pemerintah agar melirik tentang hal positif dari Narkotika jenis Ganja yang menurut penelitian memiliki manfaat untuk pengobatan medis. Sebab, sudah ada beberapa negara yang melegalkan Ganja.

“Kalau saya baca dari website Kesehatan seperti dari Hello Sehat.com, Ganja itu bisa mencegah Glukoma, meningkatkan kapasitas paru, mencegah kejang karena epilepsy, terapi paliatif pasien kanker, mengurangi nyeri kronis dan mengatasi masalah kejiwaan serta memperlambat perkembangan Alzeimer,” imbuh El.

“Namun demikian, saran ini bukan berarti kita ngotot agar pemerintah melegalkan Ganja. Hanya sekedar saran, karena jika dibuat regulasi dan pengawannya dengan baik, Narkotika ini bisa digunakan untuk pengobatan dan penyembuhan penyakit medis,” tuturnya.

Selain itu, El Adrian Shah juga sangat menyesalkan ucapan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam suatu forum resmi dan didepan orang banyak bahwa dirinya pernah mengkonsumsi Narkotika jenis Kokain sewaktu masih aktif menjadi personel TNI yang bertugas di Batam.

“Ini sangat kita sayangkan dari seorang Gubsu. Sebagai pemimpin, Gubsu Edy Rahmayadi harusnya lebih aktif lagi mengkampanyekan anti dan melawan Narkoba. Bukan malah menceritakan efek yang ditimbulkan dari barang haram tersebut,” cetusnya.

Terakhir El Adrian Shah mengungkapkan, kegiatan Festival Cipta Lagu Pemuda Anti Narkoba KNPI Sumut 2022 ini diselenggarakan untuk memotivasi para seniman, generasi muda dan masyarakat umum dalam menggali kreatifitas yang tujuannya agar para pemuda terhindar dari penyalahgunaan Narkoba.

“Kita juga harapkan lagu-lagu dari para peserta nanti bisa viral karena diupload di media social  dan dipakai dalam kegiatan sosialisasi menolak Narkoba oleh setiap instansi,” ucapnya. (SC03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *